Petugas saat memonitoring sebuah kerusakan ataupun troubel pada PJU hanva melalui pantauan dari pusat kontroling.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro terus berbenah dan mengembangkan teknologi, melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKP CK), telah menerapkan smart system pada penerangan jalan umum (PJU) di wilayah setempat.
Smart system PJU merupakan sebuah sistem yang memonitor mengatur lampu-lampu penerangan jalan umum (PJU) dalam satu lokasi tertentu secara nirkabel (wireless), yang mana dapat memonitoring sebuah kerusakan ataupun troubel pada PJU hanva melalui pantauan dari pusat kontroling.
Kabid PJU dan Pemeliharaan Sarpras, DPKP CK Kabupaten Bojonegoro, Sarifuddin mengatakan, teknologi ini sudah diterapkan pada 50 titik panel box app (alat pengukur dan pembatas) tersebar di kawasan Bojonegoro Kota. Setiap 1 panel yang dipasang, bisa memonitoring sebanyak 22 PJU. “Adanya 50 titik panel smart system dapat memonitoring sebanyak 1.100 PJU,” kata Sarifuddin, kepada Bhirawa kemarin (18/5).
Lebih lanjut, Sarifuddin menjelaskan bahwa, smart system PJU tersebut merupakan tekhnologi alat yang terhubung dengan wifi, yang dikontrol melalui handphone maupun komputer. Sistem kerjanya untuk mengetahui titik mana saja PJU yang troubel ataupun mati kemudian langsung terdeteksi dan bisa ditangani. “Adapun untuk mengetahui PJU yang mengalami troubel maupun mati, yakni di pantauan sistem kontrol akan ada tanda merah yang menunjukkan PJU troubel atau mati,” terangnya.
Lanjut, Sarifudin, menuturkan kedepan teknologi ini akan dikembangkan dan diterapkan di beberapa kecamatan lain. Sementara program PJU smart system sendiri sudah berjalan sejak tahun 2021 lalu.
Sarifudin menghimbau, bagi masyarakat Bojonegoro di wilayahnya terdapat PJU mati atau troubel namun belum menggunakan teknologi smart system, bisa mengubungi call center yang sudah di sediakan. Sehingga petugas akan segera datang ke lokasi untuk melakukan perbaikan.[bas.ca]
