Nataru, Gerakan Pasar Murah dan Pemantauan Giling Padi

Pemprov Jatim, Bhirawa.
Dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru 2023, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupaya untuk menjaga ketersediaan bahan pangan utamanya beras untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Upaya yang dilakukan antara lain dengan mendekatkan produksi beras petani ke konsumen melalui gerakan pasar murah, juga melakukan pemantauan ke penggilingan-penggilingan padi untuk berkontribusi dalam memenuhi pasokan ke pasar.

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, Dr. Ir. Hadi Sulistyo, MSi bersama Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Kabupaten Malang, Dr. Avicena melakukan peninjauan ke penggilingan padi di Poktan Morodadi Desa Banjararum Kecamatan Singosari Kabupaten Malang sebagai salah satu produsen beras dan memiliki kemampuan memasok di pasar lokal 4-5 ton per minggu, Selasa (27/12)

Pada kesempatan tersebut Dr. Ir. Hadi Sulistyo, MSi didampingi Dr. Avisena melepas beras produksi kelompok tani untuk memasok di Pasar Besar Malang. Adapun poktan sendiri juga memasok di pasar-pasar lain seperti Pasar Gondanglegi, Pasar Siingosari, dan pasar lokal lainnya.

Kegiatan selanjutmya dilakukan juga kunjungan ke Pasar Lawang di Kecamatan Lawang Kabupaten Malang dan bertemu dengan pedagang grosir serta beberapa lapak pedagang.

Dari hasil kunjungan yang didampingi oleh Kepala UPTD Pasar Lawang terpantau bahwa pasokan beras baik medium maupun premium di pasar lancar dan tersedia dalam pemenuhan konsumsi masyarakat menjelang tahun baru.

Pada saat ini beras medium di pasar herada pada rentang harga berkisar antara 10.300-10.600/kg. Sedangkan harga beras premium pada rentang 11.600-12.000/kg.

Lebih lanjut, Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi JawaTimur menjelaskan bahwa luas panen bulan Desember mencapai 72 ribu hektar dengan produksi padi sebesar 481 ribu ton atau setara 261 ribu ton beras.

“Sedangkan data stok beras di Bulog Jawa Timur bulan Fesember 2022 sebesar 63,7 ribu ton, sehingga untuk pemenuhan konsumsi masyarakat, stok di Jawa Timur aman dan harga cukup terkendali, ” kata Hadi.

Pada tahun 2023, prakiraan luas panen akan terus meningkat dari bulan Januari sampai dengan April dan prakiraan puncak panen di akhir bulan Maret, hingga awal bulan April yang diprakirakan mencapai 775 ribu Hektar dengan produksi padi sebesar 4,3 juta ton GKG atau setara beras 2,75 juta ton beras (periode Jan – April 2023).

“Pada musim panen raya tersebut Jawa Timur siap untuk mengisi stok beras baik untuk pasar maupun untuk cadangan pangan, ” katanya. [rac.bb]

Tags: