Optimalkan Layanan, Balai Bahasa Membuka Diri pada Masyarakat

Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa saat membuka sosialisasi dan optimalisasi layanan publik. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Banyak fasilitas layanan langsung maupun layanan produk yang dimiliki Balai Bahasa Jawa Timur (BBJT) untuk mencerdaskan masyarakat dalam berbahasa dan bersastra. Namun hingga kini masih belum bisa dimanfaatkan secara maksimal. Kini BBJT mulai membuka diri, agar fasilitas layanan yang dimiliki bisa lebih optimal.
“Bukan hanya fasilitas layanan yang kami berikan, tetapi kami juga butuh saran dan kritikan ataupun masukan. Banyaknya masukan, kami bisa berbenah dan bisa mengevaluasi diri agar layanan kami lebih maksimal. Selama ini memang sudah ada masukan tetapi sifatnya masih pribadi – pribadi, makanya kami berharap ada sifatnya kelembagaan,” ungkap Kepala BBJT Jatim, Dr Asrif M Hum dalam Sosialisasi dan Optimalisasi Layanan Publik BBJT Jatim, pada (22/5) kemarin.
Usai membuka sosialisasi, Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Dra Ovi Soviaty Rivay MPd menuturkan, kalau BBJT itu merupakan lembaga UPT dari Kemendikbud yang melaksanakan tugas terkait kebahasaan. Jadi kami memang mempunyai tugas melayani masyarakat terkait dengan bahasa. Adapun jenis layanan yang bisa kami berikan diantaranya adalah layanan yang sifatnya langsung dan bersifat produk.
Menurut Ovi Soviaty, layanan yang sifatnya langsung bisa dilakukan oleh ahli bahasa atau oleh tenaga professional. Kalau untuk ahli bahasa biasanya kami memberikan layanan seperti narasumber, penyuluhan dan penerjemahan, termasuk juga ahli bahasa tentang penyuntingan-penyuntingan buku.
“Kami juga memberikan layanan UKBI (Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia), untuk mengukur kemampuan berbahasa Indonesia seseorang, bisa mahasiswa, bisa pelajar juga bisa untuk penerimaan pegawai,” jelas Ovi Soviaty.
Sementara layanan yang sifatnya produk, BBJT mempunyai KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yang bisa dimanfaat secara Daring maupun Luring. Kami juga mempunyai kamus desabilitas netra, kami juga mempunyai kamu Vokasi.
“Kami masih punya bebarapa kamus yang silahkan bisa dimanfaatkan, termasuk kami punyai 718 buku pengayaan literasi, mulai PAUD hingga SMA silahkan dinikmati. Jadi gerakan seperti ini saya berharap lebih masih untuk kedepannya, sehingga masyarakat itu tahu dan mau memanfaatkanya,” harap Ovi Soviaty.
Pemateri yang dihadirkan, Siti Komariyah SPd tentang UKBI, Dalwiningsih MHum tentang Penerjemahan, Khoiru Ummatin MHum tentang BIPA, Dian Roesmiati MHum tentang Pembinaan), Ary Setyorini SPd tentang Jalinan Media dan Wahyu Bharoto SE tentang Layanan Perpustakaan. [ach]

Tags: