Panelis Usulkan Menkes dari Kalangan Dokter, Prabowo: Harus Putra-Putri Terbaik Bangsa

Prabowo Subianto dalam dialog terbuka di UM Surabaya.

Surabaya, Bhirawa
Menyambangi Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Jumat (24/11), calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto diusulkan Rektor UMSurabaya sekaligus panelis dialog terbuka dibidang kesehatan, Dr dr Sukadiono untuk memilih Menteri Kesehatan dengan latar pendidikan Dokter.

Menjawab usulan tersebut, pasangan Gibran Rakabuming Raka ini secara tegas akan memilih putra atau putri terbaik bangsa.

Usulan yang disampaikan Suko sapaan akrab Sukadiono tak lepas dari jabatan Menkes saat ini yanh bukan alumni kedokteran, sehingga mungkin secara managerial menguasai. Tetapi aspek kesehatan masih kurang.

“Sehingga saya beranggapan butuh seorang dokter yang perlu duduk di jabatan itu. Jika pak Prabowo terpilih, apa akan memilih Menkes dari kalangan dokter,” tanya pria yang juga rektor UM Surabaya ini.

Menanggapi hal tersebut, Prabowo menjelaskan dirinya terbuka akan kemungkinan siapa yang akan mengisi posisi menteri.

“Bagi saya menteri harus putra dan putri terbaik bangsa Indonesia. Kita kalau benar milih tim yang bagus sama dengan sepak bola, tidak boleh ini kronin siapa, koncone siapa, menteri semua harus yang terbaik. Saya terbuka, kita sepakat putra putri terbaik, the best brain and heart dalam negeri,” ucap Prabowo.

Dia berjanji akan terbuka untuk segala kemungkinan terbaik. Terpenting, kata Prabowo, dirinya akan mengambil putra-putri terbaik Indonesia untuk mengisi posisi menteri-menteri.

Sementara itu, permasalahan stunting yang dirasa panelis belum bisa teratasi dengan pemberian makan gratis sehari sekali. Namun, dikatakan Prabowo strategi ini sudah paling ideal.

Mengingat stunting sejalan dengan kesejahteraan masyarakat. Sehingga dengan anak sudah terfasilitasi makan siangnya akan sangat membantu perekonomian keluarga.

“Idealnya memang tiga kali makan, tetapi pelajaran empiris yang kami ambil di negara lain. Minimal kita beri satu kali makan, kalau komponen gizinya cukup, akan mendapat hasil yang baik. Apalagi jika keluarga yang kurang sejahtera, maka mereka bisa terkurangi bebannya dalam pemenuhan gizi pada anak,” pungkasnya. [ina]

Tags: