Pangdam V/Brawijaya Pesan Terus Jaga Kondusifitas Daerah

Silaturahmi Pangdam V/Brawijaya dengan Forkopimda dan Ulama Sampang

Sampang, Bhirawa.
Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, M.A menggelar silaturahmi dengan ulama dan Forkopimda Kabupaten Sampang dalam rangka menjaga kondusifitas daerah, Selasa (28/2) bertempat di Aula Pemerintah Kabupaten Sampang.

Kegiatan tersebut digelar di sela-sela Rapim Kodam V/Brawijaya yang lokasinya ditempatkan di Kabupaten Sampang.

Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Kepala Bakesbangpol Jawa Timur Eddy Supriyanto, Bupati Sampang H. Slamet Junaidi, Wakil Bupati Sampang H. Abdullah Hidayat, jajaran Forkopimda Sampang, puluhan tokoh agama, ulama serta pimpinan Pondok Pesantren di Kabupaten Sampang.

Dalam sambutannya, Bupati Sampang H. Slamet Junaidi berterima kasih kepada Pangdam V/Brawijaya atas inisiatifnya memilih Kabupaten Sampang sebagai lokasi Rapim.

Hal tersebut tentunya telah dilakukan berbagai pertimbangan, sebab kegiatan Rapim Kodam pada umumnya tidak pernah dilakukan di suatu Kabupaten.

“Inisiatif Pangdam V/Brawijaya untuk mengenalkan Madura dan Kabupaten Sampang, sehingga akan menjadi atensi khusus untuk selanjutnya,” ungkap Bupati yang akrab disapa Aba Idi tersebut.

Dirinya berharap mudah-mudahan dari pertemuan tersebut akan membawa kemaslahatan dan dampak positif bagi Madura pada umumnya dan khususnya Kabupaten Sampang.

“Pak Pangdam ibarat pulang kampung setelah malang melintang bertugas, kami sampaikan bahwa kebersamaan Ulama – Umaro di Kabupaten Sampang sangat harmonis, seluruh persoalan tidak akan terselesaikan tanpa adanya sinergi yang baik,” ucapnya.

Persoalan konflik sosial agama yang ada di Sampang menurutnya saat ini telah ada solusi konkrit bahkan mayoritas dari mereka telah berhasil dibaiat kembali ke ajaran Aswaja.

Selain itu, beberapa KK juga telah kembali ke tempat asal yaitu di Desa Bluuran Karang Penang dan Desa Karang Gayam Omben.

“Beberapa KK yang masih belum kembali karena tidak memiliki tempat tinggal, sehingga Pemerintah mempunyai kewajiban untuk kembali membangun rumah mereka yang dulunya dibakar saat terjadi konflik,” ungkapnya.

Bupati Sampang H. Slamet Junaidi juga berharap dukungan para ulama sangat dibutuhkan untuk bersama memberantas peredaran narkoba.

“Dukungan para ulama sangat penting untuk bersama memberikan penyadaran kepada masyarakat tentang bahaya narkoba agar tidak merusak anak cucu kita,” ujarnya.

Sementara itu, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, M.A dalam kesempatan tersebut menyampaikan banyak hal saat dialog bersama ulama di Kabupaten Sampang.

Pria kelahiran Pulau Madura tersebut juga menyampaikan terkait bahaya radikalisme, narkoba dan pentingnya menjaga persatuan sebagai implementasi dari nilai-nilai Pancasila.

“Bangsa kita menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, persatuan dan keadilan, Pancasila merupakan perekat bangsa dan negara dan berhasil menyatukan beribu suku etnis di Indonesia,” ujarnya.

Saat ini, banyak ancaman baik dari dalam dan luar terhadap Indonesia, bahkan banyak pihak yang tidak ingin Indonesia menjadi negara maju agar tetap ketergantungan dengan negara besar.

Di Pulau Madura, masih ada PR terkait moralitas anak bangsa yang menjadi ancaman bersama seperti halnya pergaulan bebas, pelajar yang suka bolos.

“Kami ingin sinergi dengan kiai terus terjalin baik, dengan pendekatan dan komunikasi yang intens diharapkan generasi bangsa bisa diselamatkan dari hal-hal negatif yang menjerumuskan mereka,” ucapnya.

Selain itu, pihaknya juga menyinggung masalah radikalisme dan aliran ekstrim bahwasanya hal tersebut juga menjadi ancaman bangsa.

Radikalisme dan aliran ekstrim menurutnya sangat bahaya jika dibiarkan ada di sekitar kita sehingga dibutuhkan peran kiai untuk membantu aparat mendeteksi hal tersebut.

“Bantu berikan informasi kepada kami, agar deteksi dini dapat kami lakukan sehingga tidak sampai meluas, radikalisme sungguh sangat berbahaya dan menjadi ancaman bangsa,” tegasnya.

Pangdam V/Brawijaya juga mengungkap ada berbagai program TNI untuk masyarakat dalam rangka mendukung pembangunan nasional.

“Pertama kita ada program bantuan bibit pohon sebagai upaya penghijauan, kedua bantuan pengeboran air bersih kepada wilayah yang memang mengalami kekeringan, ketiga orang tua asuh anak stunting, keempat babinsa masuk dapur,” ungkapnya.

Di akhir, dirinya berpesan kepada para ulama di Sampang untuk terus menjaga kondusifitas daerah utamanya menjelang Pemilu yang akan digelar tahun 2024. (lis.gat)

Tags: