Pantai Pasir Putih Situbondo Resmi Dibuka, Ribuan Wisatawan Kunjungi Wisata Bahari

Kawasan wisata bahari pantai Pasir Putih Situbondo resmi dibuka. Sejumlah pengunjung mulai berdatangan menikmati indahnya wisata Pasir Putih. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Beberapa tempat wisata unggulan di Kabupaten Situbondo yang sebelumnya ditutup, kini mulai dibuka. Ini dilakukan seiring dengan Pemberlakuan Penerapan Kegiatan Masyarakat (PPKM) turun ke level satu beberapa hari yang lalu.

Salah satu tempat wisata yang mulai dikunjungi di antaranya pantai wisata bahari Pasir Putih ramai dipadati sejak akhir pekan kemarin. Bahkan ribuan wisatawan lokal maupun wisatawan luar daerah mulai memadati wisata Pasir Putih.

M Yasin Direktur Perusda Pasir Putih Situbondo mengatakan, semua pengunjung atau wisatawan harus tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 secara ketat. Kata Yasin, pembukaan tempat wisata merupakan uji coba dan harus menerapkan prokes. Jika ditemukan pengunjung tidak memakai masker ketika masuk ke dalam wisata, maka langsung diberi peringatan.

“Jika ada wisatawan yang melepas masker, maka akan diberi peringatan dan kami terus memantau penerapan prokes dengan ketat. Selain itu, kami juga membatasi pengunjung maksimal 25 persen dari kapasitas lokasi wisata pantai Pasir Putih yang mencapai 10 ribu pengunjung,” terang Yasin.

Laila, salah satu pengunjung asal Kraksaan Probolinggo mengaku, dia bersama keluarganya sejak lama ingin berlibur ke lokasi wisata pantai Pasir Putih. Namun saat wabah Covid-19 ini melanda, dirinya bersama keluarganya tidak bisa berkunjung ke tempat wisata. Sebab, sejumlah tempat wisata masih ditutup oleh pemerintah. “Kami sekeluarga memilih hari pertama, karena prediksi masih sepi. Namun ternyata pengunjung muai membludak,” tutur Laila.

Di sisi lain, Ketua Pokdarwis Situbondo, Agung Harianto menyambut baik dibukanya kembali tempat wisata di Situbondo. Ini, kata dia, merupakan kabar yang ditunggu-tunggu para pelaku pariwisata serta para PKL. Selain itu, ujar Agung, dengan dibukanya pariwisata sangat penting dalam rangka mendorong tumbuhnya perekonomian masyarakat Kota Santri Situbondo.

“Dengan dibukanya kembali tempat wisata, diharapkan tidak ada klaster baru yang bersumber dari tempat wisata. Kalau sampai muncul klaster dari pariwisata, maka para pengelola pariwisata akan bertambah berat bebannya,” ujar Agung.

Masih kata Agung, penerapan protokol kesehatan (prokes) murni bertujuan untuk mengurangi dan meminimalisir potensi penyebaran covid-19, sehingga diperlukan penanganan secara ketat terhadap pengunjung atau wisatawan. “Ya diperlukan suatu penanganan secara ketat kepada pengunjung. Diantaranya melakukan cek suhu badan, menyediakan tempat cuci tangan serta menyediakan masker dan pembatasan jumlah pengunjung,” pungkas Agung.[awi]

Tags: