Pariwisata Tulungagung Terpacu Pembangunan Infrastruktur

Bupati Syahri Mulyo memberikan paparan pembangunan infrastruktur yang membuat pariwisata di Tulungagung menggeliat di seminar nasional di Tulungagung, Sabtu (26/8).

Tulungagung, Bhirawa
Menggeliatnya sektor pariwisata di Kabupaten Tulungagung tak bisa dilepaskan dengan pembangunan infrastuktur di daerah tersebut. Pembangunan jalur lintas selatan (JLS) terbukti dapat mendongkrak dan mempopulerkan Pantai Gemah yang berada di JLS Kabupaten Tulungagung.
Demikian diungkapkan Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo SE MSi, saat menjadi narasumber di seminar nasional penguatan infrastruktur untuk mendukung pengembangan pariwisata wilayah Mataraman di Tulungagung, Sabtu (26/8). “Saat ini, ketika lebaran kemarin pendapatan yang didapat dari Pantai Gemah sudah Rp 450 juta. Ini belum pantai-pantai lainnya jika kemudian nanti terhubung oleh JLS,” ujarnya.
Keberadaan infrastruktur, utamanya jalan aspal yang mulus, lanjut Bupati Syahri Mulyo, dapat mengubah wajah pariwisata di wilayah selatan Kabupaten Tulungagung. Seperti Pantai Sine dan Pantai Kedung Tumpang.
“Coba lihat Pantai Sine sekarang sudah beda. Dulu di sana warganya hanya menjadi nelayan. Sekarang sudah berkembang menjadi tempat wisata untuk semua umur dan dapat meningkatkan perekonomian di sana,” paparnya.
Ia berharap kedepan Pemerintah Pusat dapat segera menuntaskan program-program infrastruktur di daerah Mataraman yang pada akhirnya juga akan meningkatkan kunjungan wisata ke Kabupaten Tulungagung. “Boleh-boleh saja bandara (bandar udara) dibangun di daerah sebelah. Tetapi mereka yang turun di bandara nanti tidurnya di Tulungagung,” tuturnya lantas tersenyum.
Adapun beberapa infrastruktur yang diharapkan segera terealisasi, menurut Bupati Syahri Mulyo, selain kelanjutan JLS,  di antaranya adalah pembangunan lingkar Wilis, jalan lingkar timur Tulungagung, perpanjangan ruas tol Kertosono-Kediri-Tulungagung dan jalur rel KA double track Kertosono-Tulungagung-Malang.
Sementara itu, Staf Ahli Kementerian PPN/Bappenas Bidang UMKM dan Infrastruktur, Bambang Prijambodo yang juga menjadi narasumber dalam seminar itu, mengungkapkan kelanjutan pembangunan JLS dan lingkar Wilis merupakan salah satu prioritas pembangunan jangka menengah nasional pada tahun 2019.
“Jalur selatan sudah menjadi perhatian Pemerintah Pusat. Ini mengingat daerah selatan relatif tertinggal dibanding daerah utara sehingga perlu percepatan,” katanya.
Soal pembiayaan pembangunan JLS, Bambang Prijambodo mengatakan pembangunan JLS selain dananya berasal dari APBN, juga akan dicarikan alternatif lain sebagai sumber pembiayaan. Salah satunya pelibatan swasta melalui kerjasama BUMD.
Sedang anggota Komisi XI DPR RI, Eva Kusuma Sundari, dalam seminar yang berlangsung di Hotel Crown Victoria tersebut berharap Kementerian PPN/Bappenas untuk aktif membuat terobosan dalam hal percepatan pembangunan infrastruktur di kawasan Selatan Jatim. Salah satunya dengan skema pembiayaan sistem kredit ekspor berbasis perdagangan seperti yang telah diadopsi oleh banyak negara termasuk India dan Tiongkok. (wed)

Tags: