Pasangan Cagub Jatim Marak Beredar Via Media Sosial

foto ilustrasi

Pemprov Jatim, Bhirawa
Suhu politik jelang setahun pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2018 semakin menghangat. Sudah banyak calon yang terang-terangan tertarik dan mendaftarkan diri menjadi kontestan ke partai politik. Namun ada pula yang masih malu-malu mencoba membuat kejutan di akhir pendaftaran.
Sudah ada delapan orang yang mendaftar ke partai politik, baik sebagai bakal calon gubernur (bacagub) maupun sebagai bakal calon wakil gubernur (bacawagub). Mereka adalah Drs H Saifullah Yusuf, Nurhayati Ali Assegaf, Nurwiyatno dan La Nyalla M Mattaliti yang mendaftar dari Partai Demokrat Jatim. Semuanya siap dicalonkan sebagai bacagub Jatim.
Sementara yang mendaftar ke PDIP Jatim yaitu  Kusnadi, Suhandoyo, Budi Sulistyono dan Abdullah Azwar Anas. Ke empat orang ini mendaftar sebagai bacawagub. Sementara Gus Ipul, sapaan karib Saifullah Yusuf, satu-satunya orang yang mendaftar sebagai bacagub dari PDIP.
Khusus untuk Khofifah Indar Parawansa hingga kini masih belum menentukan sikap. Apakah sedang mengalami dilema politik, karena sudah pernah gagal dua kali ikut kontestan Pilgub Jatim, atau entah karena lain. Namun yang pasti, Khofifah tetap getol melakukan kunjungan ke daerah-daerah dan menyapa masyarakat Jatim.
Hingga kini, baru dua partai politik yang membuka pendaftaran. Sementara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengambil langkah berani dengan menjatuhkan pilihannya kepada Gus Ipul.
Sedangkan yang lainnya, masih terjadi gejolak di dalam tubuh partai. Apakah akan mengusung calon sendiri atau ikut-ikutan mengusung calon yang saat ini sudah beredar. Partai-partai yang belum menentukan sikap itu adalah Partai Golkar, Partai Gerindra, PPP, PKS, PAN, Partai NasDem dan Partai Hanura.
Di tengah hiruk pikuknya pendaftaran, beredar broadcast di media sosial (medsos) yang menyebut pasangan bacagub dan bacawagub telah ditentukan oleh elit politik. Entah siapa yang pertama kali menyebar broadcast tersebut. Tapi yang jelas, peta politik yang terbagi dalam tiga pasang calon tersebut sangat masuk akal dan kemungkinan bisa terwujud.
Berdasarkan broadcast yang diterima Harian Bhirawa menyebutkan, pasangan pertama adalah Gus Ipul-Kanang (Budi Sulistyono) yang diusung PKB dan PDIP, kedua Khofifah-Bambang Haryo yang diusung Partai Golkar, Gerindra, NasDem dan Hanura. Sedangkan pasangan ketiga Nurwiyatno-Masfuk yang diusung Partai Demokrat, PAN, PKS dan PPP.
Selain broadcast tersebut, muncul pasangan versi lainnya yang juga beredar di media sosial. Pertama Gus Ipul-Eddy Rumpoko yang diusung PKB dan PKB, kedua La Nyalla M Mattaliti-Nurwiyatno yang diusung Partai Demokrat, Gerindra, PAN dan PKS. Sedangkan ketiga Khofifah-Hasan Aminudin yang diusung Partai Golkar, PPP, NasDem dan Hanura.
Dikonfirmasi mengenai broadcast yang beredar di media sosial tersebut, Gus Ipul membantah kebenarannya. Menurut dia, hingga kini masih belum ada perkembangan baru soal pendampingnya di Pilgub Jatim 2018 mendatang.
“Kita tunggu proses internal partai dulu. Hingga kini belum ada pembicaraan soal cawagub. Nanti kalau sudah ada perkembangan baru, saya kabari. Sabar dulu,” kata mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini, Rabu (19/7).
Begitu pula dengan juru bicara bacagub Nurwiyatno, Ony Styawan yang menilai broadcast di media sosial hal yang biasa dan baik-baik saja. Pihaknya memastikan, tim pemenangan Nurwiyatno hingga kini masih belum menentukan soal pasangan.
“Yang menjadi fokus tim pemenangan atau pendukung Cak Nur (sapaan karib Nurwiyatno, red) saat ini adalah meningkatkan popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas Cak Nur. Belum memikirkan pasangan,” ungkapnya.
Saat mendaftar di Partai Demokrat, lanjut Sekretaris Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Jatim ini, Cak Nur mendaftar sebagai bacagub dan bacawagub. Pilihan sepenuhnya diserahkan ke partai mana yang dibutuhkan. “Tapi bagi tim pemenangan, Cak Nur kita dukung sebagai bacagub. Makanya kita mempersiapkan dengan matang,” katanya.

Tags: