Pedagang Online di Jombang Setuju Transaksi Tiktok Shop Ditutup

Elok Lailatul Maghfiroh, pedagang online dari Denanyar, Jombang, Selasa (26/09). [arif yulianto/bhirawa].

Jombang, Bhirawa.
Seorang pedagang online di Denanyar, Jombang, Elok Lailatul Maghfiroh setuju transaksi Tiktok Shop ditutup oleh pemerintah, karena penerapan diskon pada Tiktok Shop dinilai berlebihan, sehingga berpotensi bisa menghancurkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam negeri.

Elok menuturkan, regulasi tentang Tiktok harus diperbaiki lagi sehingga bisa sejajar dengan platform lainnya seperti Shopee maupun Lazada.

“Kalau saya sih setuju saja (ditutup). Karena apa, kalau memang regulasnya bisa diperbaiki lagi, misalkan dia bisa sejajar dengan platform yang lain, misalkan Shopee, Lazada, dan yang lain, anak negeri lah istilahnya, ya nggak masalah kita bersaing sehat,” ujar Elok, Selasa (26/09).

“Tapi kalau dia memang kayak menghancurkannya itu benar-benar luar biasa, nanti yang rugi ya masyarakat kita sendiri,” tandas Elok.

Oleh karenanya, Elok Lailatul Maghfiroh berharap, pemerintah lebih ketat lagi dalam menyeleksi platform digital di tanah air.

“Kita kan kepinginnya mengangkat UMKM, kalau bisa memang UMKM itu disupport,” ungkap dia.

“Terus kalau bisa memang benar-benar yang saya rasakan, efek dari perdagangan bebas. Jadi mau ‘nggak’ mau kita sebagai produsen, kita memang kalah harga dari luar. Misalkan dari China, itu memang kita benar-benar tidak akan bisa menyaingilah,” beber Elok.

Selama ini kata Elok, transaksi online melalui Tiktok Shop memotong mata rantai transaksi ekonomi karena langsung ke pelanggan.

“Nah ada banyak rantai yang dihilangkan. Otomatis ketika mereka ‘nggak’ kerja, mau dapat penghasilan dari mana kalau ‘nyasarnya’ ke ‘user’.

Meski begitu, Elok berpendapat, Tiktok sebenarnya memiliki sisi positif dan negatif.

“Tapi memang, saya rasa memang Tiktok itu lebih kepada regulasinya. Sebenarnya, plat formnya bagus. Tapi kalau untuk regulasi misalkan diskon dan lain sebagainya, itu memang sangat meresahkan banyak produsen yang ada di Indonesia,” papar Elok.(rif.bb)

Tags: