Pemkot Pasuruan Berhasil Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem

Kepala Dinsos Kota Pasuruan, Kokoh Arie Hidayat menyerahkan bansos tunai kepada ribuan warga kurang mampu di Kota Pasuruan. [hilmi husain]

Pasuruan, Bhirawa
Pemkot Pasuruan berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem untuk masyarakat Kota Pasuruan. Dari sebelumnya mencapai ribuan, kini turun drastis menjadi ratusan. Kepala Dinas Sosial Kota Pasuruan, Kokoh Arie Hidayat menyampaikan, total data dari Kemenko PMK yang diterima oleh Pemkot Pasuruan sebanyak 4.011 keluarga.

Kemudian, Dinsos Kota Pasuruan melakukan verifikasi dan validasi. Hasilnya, ada 363 keluarga yang masuk kategori masyarakat miskin ekstrem. Indikatornya adalah pengeluarannya kurang dari Rp 322 ribu per kapita/bulan. “Pengeluaran indikator miskin ekstrem mencapai Rp 322 ribu per kapita/bulan,” ujar Kokoh Arie Hidayat, Rabu (12/4).

Ia mengakui, bahwa data 4.011 dari Kemenko PMK itu, merupakan penduduk masuk kategori miskin. Namun, tidak semua dalam kategori miskin ekstrem. Tentu, data mereka harus dipisahkan dari data warga yang miskin ekstrem.

Pihaknya juga melakukan verifikasi terhadap 2.866 keluarga penerima manfaat (KPM) yang mendapat bantuan sosial dari Pemkot Pasuruan dan Pemprov Jatim. Dari verifikasi ini, tercatat ada 528 keluarga yang masuk kategori miskin ekstrem. “Penanganan kemiskinan ekstrem ini harus dilakukan secara kolaboratif antar perangkat daerah,” tambah Kokoh Arie Hidayat.

Adapun data diverifikasi dinas sosial ini, kata Kokoh, bisa menjadi acuan pemerintah untuk melakukan intervensi penanganan kemiskinan ekstrem seperti melakukan pemberdayaan atau pelatihan kerja.

“Data ini akan dituangkan di SK Wali Kota. Data juga akan selalu update setiap enam bulan sekali, karena jika ada yang sudah mentas dari miskin ekstrem akan dikeluarkan dari data itu,” jelas Kokoh Arie Hidayat. [hil.iib]

Tags: