Pemkot Probolinggo Gelar Sosialisasi Pemahaman Pengarusutamaan Gender

Aminah Hadi serahkan bantuan timbangan digital.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Tim Penggerak PKK Bagikan Ratusan Timbangan Bayi Digital

Kota Probolinggo, Bhirawa.
Sekretaris Daerah Kota Probolinggo, drg. Ninik Ira Wibawati membuka sosialisasi pengarusutamaan gender bagi masyarakat Kelurahan Sumber Wetan, di salah satu restoran di Jalan Dr Saleh. Pada kesempatan itu, Sekda Ninik menyampaikan pengarusutamaan gender merupakan konsep yang mengacu pada pembedaan peran dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan yang dibentuk atau dikonstruksikan rekayasa sosial dan budaya, dan dapat berubah dari waktu ke waktu.

“Isu gender merupakan permasalahan yang diakibatkan karena adanya kesenjangan atau ketimpangan gender yang berimplikasi adanya diskriminasi terhadap salah satu pihak perempuan dan laki-laki,” terangnya, Selasa (25/10).

Menurut Sekda Ninik, adanya diskriminasi terhadap perempuan atau laki-laki dalam hal akses dan kontrol atas sumber daya, kesempatan, status, hak, peran dan penghargaan akan tercipta kondisi yang tidak adil gender. Bahkan isu gender juga menjadi salah satu isu utama dalam pembangunan. Khususnya pembangunan sumber daya manusia walaupun sudah banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan dan penguatan kapasitas kelembagaan pengarusutamaan gender atau PUG.

“Data menunjukkan masih adanya kesenjangan antara perempuan dan laki-laki dalam hal akses, partisipasi, kontrol dan manfaat. Serta penguasaan terhadap sumber daya seperti pada bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial budaya, dan bidang strategis lainnya, adanya ketertinggalan salah satu kelompok masyarakat,” ujarnya.

Kebijakan PUG ini perlu terus didorong melalui beberapa inovasi maupun penyedia sarana prasarana yang responsif gender. Antara lain penyediaan ruang laktasi, parkir prioritas, day care, toilet terpisah dan tempat wudhu terpisah untuk laki-laki dan perempuan, jalur dan lift ramah disabilitas, ruang ramah anak dan lainnya.

“Pemerintah Kota Probolinggo sedang berupaya. Jadi, di beberapa perangkat daerah sudah tersedia ruang laktasi, toilet sudah dipisah antara laki-laki dan perempuan. Kita juga berupaya nanti terkait dengan sarana prasarana khusus untuk disabilitas yang saat ini sedang berproses untuk perbaikan ke arah sana,” beber Ninik.

Sementara itu, Camat Kedopok Imam Cahyadi berharap program dan kegiatan yang direncanakan harus berbasis pada gender agar bisa bermanfaat bagi laki-laki dan perempuan, lansia, anak-anak dan disabilitas.

“Harapan kami program dan kegiatan ini berpihak pada mereka. Semua layanan yang diprogramkan di kegiatan kita harus berpihak pada mereka. Bahkan setiap tahun kami ada review terkait perencanaan rencana kinerja. Semoga masyarakat memahami bahwa yang dinamakan gender bukan hanya laki-laki dan perempuan saja tetapi berpihak pada lansia, anak-anak dan disabilitas yang perlu kita perhatikan,” harapnya.

Kegiatan sosialisasi PUG yang diselenggarakan oleh Pokmas Jelita diikuti sebanyak 25 peserta terdiri dari kader PKK, kader posyandu dan tokoh masyarakat di Kelurahan Sumber Wetan dengan menghadirkan narasumber dari Dinas Sosial P3A Kota Probolinggo.

Dilanjut dengan sekira 599 balita di lima posyandu di Kecamatan Kademangan disambangi Ketua Tim Penggerak PKK Kota Probolinggo Aminah Hadi Zainal Abidin bersama dengan Ketua Pokja IV PKK Plt Kepala Dinkes P2KB dr NH. Hidayati dan anggota TP PKK kota lainnya, Selasa (25/10) pagi.

Ya, kunjungan itu dalam rangka memberikan bantuan satu unit digital baby scale (timbangan berat badan bayi digital) ke Posyandu Lili Kelurahan Pilang, Posyandu Mawar Kelurahan Ketapang, Posyandu Kelud Kelurahan Triwung Lor, Posyandu Anggur dan Posyandu Jambu Kelurahan Triwung Kidul.
Istri Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin itu menaruh harapan pada tiap posyandu yang ia kunjungi.

“Mengunjungi posyandu ini, alhamdulillah kami juga membawa oleh-oleh timbangan untuk bayi. Semoga bermanfaat dan semoga dengan adanya timbangan yang baru, penimbangan balita lebih akurat dan para balita menjadi sehat,” ucapnya.

Dengan tercukupinya sarana dan prasarana posyandu, ia juga berharap ibu-ibu balita semakin semangat dan rajin untuk membawa putra-putrinya ke posyandu.

“Selama ini rutin ke posyandu ya? Satu bulan satu kali ya? Berarti status imunisasinya lengkap ya?,” tanyanya sumringah melihat antusias para balita yang datang dalam agenda “Sambang Posyandu” itu.

Aminah juga mengucapkan rasa syukurnya pada para kader posyandu yang telah menanti kedatangannya dengan penuh semangat luar biasa sejak pagi.

“Selamat pagi ibu-ibu kader yang luar biasa. Semangat pagi ini, alhamdulillah sehat-sehat semua ya,” sapanya.

Aminah juga mengatakan, tak lama lagi akan ada bantuan sarpras lainnya seperti meja, kursi dan loker. Dalam sambang posyandu itu, ia juga mengingatkan pada warganya untuk menjaga kesehatan, menjaga lingkungan dan menerpakan 3M plus saat musim hujan tiba.

“Saya juga ingin mengingatkan ibu-ibu, sekarang sudah mulai musim hujan. Biasanya daya tahan tubuh kita menurun. Oleh karena itu, banyak-banyak minum vitamin, makan makanan yang bergizi dan juga menjaga kebersihan lingkungan di sekitar. Dan ibu-ibu kadernya juga harus sering bersosialisasi ke ibu-ibu balita untuk melakukan 3M plus,” tambahnya.(Wap.hel)

Tags: