Penanganan Kebakaran Gresik, Nabil Haroen Ajak Perkuat Infrastruktur dan SDM

Gresik, Bhirawa
Sepanjang 2023, di kawasan Gresik terjadi lebih dari 900 kali bencana kebakaran. Fenomena ini membikin miris beberapa pihak, serta menjadi catatan bersama.

Hal ini juga menjadi perhatian M Nabil Haroen, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, yang melakukan kunjungan lapangan di kawasan Gresik dan Lamongan.

Menurut Nabil, tingginya bencana kebakaran di Gresik harus disikapi dengan strategi khusus untuk masa kini dan mendatang. Sepanjang 2023 lalu, terjadi 953 kasus kebakaran (data dinas Damkarla Kabupaten Gresik).

Pada Oktober 2023 terjadi 154 kasus, sedangkan pada September 2023 terdapat 139 kejadian. Di sisi lain, kebakaran di lahan ilalang dan lahan terbuka juga tinggi, sebanyak 418 kasus.

Nabil Haroen menganggap bahwa harus ada perubahan sistem penanganan, serta perbaikan infrastrukur untuk antisipasi bencana di masa mendatang. Selain itu, ia juga mengajak multipihak untuk bersama-sama memikirkan daerah, serta mengantisipasi bencana di masa mendatang.

“Bencana kebakaran yang tinggi angka kasusnya di Gresik, harus diantisipasi dan disikapi dengan strategi perbaikan di masa mendatang. Saya yakin, pemerintah Gresik dan dinas terkait sudah bekerja keras untuk menangani hal ini. Namun, perlu gerakan bersama dari para pihak, khususnya Wakil Rakyat dari kawasan Gresik, untuk juga membantu menangani kasus bencana kebakaran, hingga bisa diminimalisir pada masa mendatang,” ungkap Nabil Haroen, yang juga caleg DPR RI dari PDI Perjuangan Dapil Jatim X (Gresik – Lamongan).

Menurut Nabil Haroen, sistem penanganan bencana dan antisipasi kebakaran di masa mendatang, tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah semata. Nabil Haroen meyakini, harus ada sistem kepedulian bersama yang dibangun berbasis komunitas, dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan pelatihan untuk menumbuhkan kesadaran bersama.

“Saya mengajak semua pihak, untuk bersama-sama memikirkan strategi terbaik untuk antisipasi bencana kebakaran. Di antaranya, dengan perbaikan infrastruktur yang lebih memadai, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, serta pelibatan masyarakat untuk antisipasi bencana,” terang Nabil yang juga Wakil Ketua Umum PB Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).

Kawasan Gresik yang luas, menurut Nabil Haroen, perlu menyebar beberapa lokasi mobil pemadam kebakaran di beberapa titik rawan bencana, tidak hanya di satu lokasi saja. “Dengan demikian, jika terjadi kebakaran, dalam waktu beberapa menit, mobil pemadam kebakaran sudah tersedia. Kemudian, peningkatan sumber daya dan kecakapan untuk penanganan bencana, serta pelibatan warga menjadi penting.

Di setiap kecamatan, perlu dibentuk satgas penanganan bencana, dengan melibatkan ormas-ormas dan pemuda setempat, yang dibekali dengan skill dan alat dasar untuk penanganan kebakaran. Selain itu, sosialisasi melalui RT-RW terkait keamanan listrik dan api rumah tangga, juga harus terus dilakukan, dengan melibatkan komunitas,” jelas Nabil Haroen.

Lebih lanjut, Nabil Haroen mengajak semua pihak untuk mengantisipasi kejadian bencana apapun, tidak hanya kebakaran namun juga bencana yang lain. “Bencana kebakaran atau bencana-bencana lain, seharusna bisa diantisipasi lebih dini, serta bersama-sama warga menangani hal ini. Mari bersama-sama mengawal perbaikan di Gresik dan kawasan sekitarnya, untuk kesejahteraan dan kenyamanan warga,” pungkasnya. [iib.kim,hel]

Tags: