Perhutani Bersama BI Jember Jalin MoU Pelatihan Integrated Ecofarming

Administratur Perum Perhutani KPH Bondowoso Andi Adrian Hidayat didampingi Deputi BI Jember saat pelatihan Integrated Ecofarming Berbasis Pupuk Organik. [sawawi/bhirawa].

Bondowoso, Bhirawa.
Untuk ikut mendukung program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan melalui terwujudnya Ketahanan Pangan, dan pengendalian ketidak stabilan pangan (Volatile Foods Perum Perhutani KPH Bondowoso yang mewilayahi Kabupaten Situbondo dan Kabupaten Bondowoso bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI) Jember menjalin MoU Pelatihan Integrated Ecofarming Berbasis Pupuk Organik bagi Masyarakat.

Sasaran utama program ini adalah kalangan petani hutan milik negara. Kegiatan penanda tanganan ini bertempat di Sekretariat LMDH Rengganis Desa Kabuaran, Kecamatan Grujugan, Kabupaten Bondowoso. Pelatihan ini diadakan untuk mendorong pengembangan klaster yang berfokus pada komoditas penyumbang inflasi dan unggulan daerah. Program pengembangan dilakukan secara holistic dari sisi hulu hingga hilir yang salah satunya dengan Integrated Ecofarming Berbasis Pupuk Organik. Ini untuk menunjang peningkatan produktivitas dan efisiensi proses bisnis pertanian.

Menurut Andi Adrian Hidayat Administratur Perhutani Bondowoso pihaknya siap mendukung dan bekerjasama dengan petani hutan dalam rangka pemanfaatan kawasan untuk pengembangan agroforestri. Nantinya, aku Andi, program ini untuk mencukupi kebutuhan pangan nasional. Untuk itu

Andi berharap kepada masyarakat yang tergabung dalam wadah kelompok tani dan telah mendapatkan pembekalan materi serta penandaan dari dinas pertanian dan Bank Indonesia dapat bersinergi dengan Perhutani. “Ya ini direalisasikan dalam rangka untuk meningkatan serta memanfaatkan sumberdaya hutan,” tuturnya.

Andi kembali berharap dalam waktu dekat sudah ada demplot agroforestri terpadu yg dimulai dari jenis tanaman, pemupukan hingga pengelolaan serta pemanenan yg sudah bekerjasama dengan pihak perhutani khususnya diwilayah RPH Wringin Tepung, BKPH Bondowoso. “Itu beberapa harapan saya,” tegas Andi

Dr. Ir. Nugroho Widiasmadi M.Eng selaku Deputi dari Bank Indonesia mengatakan, pihaknya bersama Perhutani perlu hadir untuk membangun percepatan kemandirian penguatan sektor riil masyarakat terutama petani di pinggir hutan. Caranya, ulas Nugroho, dengan melalui inovasi terdepan, terukur dan berkelanjutan. “Sehingga dapat mewujudkan hasil pertanian dengan kualitas katagori pangan sehat,” tandas Nugroho.

Sementara Hendri Widotono, Kapala Dinas Pertanian Kabupaten Bondowoso sangat mengapresiasi langkah Perhutani dan BI yang telah memberikan pelatihan kepada masyarakat di Desa Kabuaran. Padahal, aku Hendri, sebelumnya dimana lahan pertanian mereka masih bergantung pada kawasan hutan dan Perhutani. ”

Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Bondowoso dan sebagai petugas lapangan dari Dinas Pertanian siap mendorong dan memberikan pendampingan kegiatan pertanian, khususnya di Desa Kabuaran,” pungkas Hendri. (awi.bb)

Tags: