Peringati HGN, Siswa Smamda Surabaya Gelar Seni untuk Hibur Para Guru

Siswa kelas X, saat menampilkan salahsatu Pagelaran Seni Budaya, cerita legenda Rakyat Nusantara, diantaranya Siti Nurbaya, Roro Jonggrang atau Malin Kundang, Suro dan Boyo, Cindelaras, dan lain- lain, di KH Mas Mansyur Multifunction Hall Lantai 6 Smamda Tower. [trie diana]

Surabaya, Bhirawa
Hibur para gurunya tepat di Hari Guru Nasional (HGN), Sabtu (25/11) lalu, sebanyak 399 siswa kelas X SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya menggelar Pagelaran Seni Drama Musikal dan Pameran Karya Seni di KH Mas Mansyur Multifunction Hall Lantai 6 Smamda Tower.

Menurut Kepala Smamda Surabaya, Ustadz Astajab SPd MM, pagelaran seni ini digelar dalam rangka memperingati HGN, sekaligus memberikan ruang kepada para siswa untuk berkreatifitas seluas – luasnya dalam bentuk kolaborasi antara empat cabang seni yaitu Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari dan Seni Teater.

“Pagelaran Karya Seni ini memberikan kesempatan para siswa untuk berkreatifitas, juga bertujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan Seni Budaya Tradisi sesuai dengan Budaya Islami yang ada lingkungan di Smamda Surabaya. Selain itu untuk memberikan hiburan berupa tampilan karya seni pada para guru tepat pada peringatan HGN,” kata Ustadz Astajab.

Ustadz Astajab menjelaskan, yang mengikuti pagelaran seni seluruh siswa kelas X yang berjumlah 399 siswa. Pagelaran seni ini rutin digelar setiap tahun dengan tema yang berbeda – beda, sedangkan pada tahun digelar bertepatan dengan peringatan HGN maka pagelarannya sekaligus memberikan hiburan pada para guru.

Sementara itu, Ketua Panitia Pagelaran Seni Drama Musikal dan Pameran Karya Seni, Ustadz Helmi AZ ST menambahkan, pagelaran seni terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan penilaian yaitu Kelas Seni Rupa mengadakan seleksi karya seni, kemudian hasil karya para siswa yang terpilih dipamerkan pada pagelaran ini.

Sedangkan Kelas Seni Musik ada beberapa tahapan penilaian, mulai persiapan yaitu setiap kelas pada pertemuan minggu pertama diadakan pengelompokan. Mentoring dilakukan peserta didampingi para mahasiswa PLP Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dari Prodi Sendratasik. Sedangkan pada saat perform atau tampil dinilai para juri dengan lima kategori penilaian dan diambil satu juara yang terbaik, yaitu The Best Perform, The Best Music, The Best Artistic, The Best Koreografi, The Best Kostum dan Make up Art.

“Pada dasarnya pagelaran seni dan pameran hasil karya seni ini untuk penilaian atau asesmen ujian kelas X untuk Mata Pelajaran Seni Budaya, terdiri dari kelas X-1 dan kelas X-2 untuk seni rupa menampilkan karya seni rupa yang dipamerkan di pagelaran ini setelah di seleksi dan yang terbaik di pamerkan. Sedangkan kelas X-3 sampai X-13 itu jurusan seni musik dikemas dalam tampilan karya drama musikal yang mengkolaborasi seni musik, seni tari, seni rupa dan seni peran,” papar Ustadz Helmi.

Ustadz Helmi menegaskan, sebelumnya siswa sudah melalui tahapan – tahapan. Mulai pembentukan kelompok dan setiap kelas yang dibagi lima kelompok, terdiri kelompok panitia atau EO (Event Organizer), ada Ketua, Sekretaris dan Bendahara yang bertugas mengkoordinir semua kelompok untuk mempersiapkan pagelaran dan membuat proposal.

Kelompok Seni Teater terdiri sutradara, narator dan Pemeran Drama Musikal. Dan Kelompok Seni Musik mengatur musik panggungnya mulai dari musik ilustrasi, musik effek maupun lagu – lagu dalam musik drama musikal itu. Kelompok Seni Tari atau disebut Koreografer mengatur tata gerak di panggung dan memberikan sentuhan tari tradisional atau tari modern. Serta Kelompok Seni Rupa atau Perlengkapan Pubdekdok yang bertugas Publikasi (Poster, Flyer), Dekorasi dan Kostum, serta dokumentasi pada waktu pementasan.

“Pagelaran seni dan pemeran hasil karya ini dinilai juri teater untuk menentukan penilaian The Best Perform, juri musik menentukkan The Best Music, juri artistic menentukkan The Best Perform, Juri Koreografi menentukkan The Best Koreografi dan Juri Kostum menentukkan The Best Kostum dan Make Up Artis. Setiap peraih the best mendapatkan reward,” tandas Ustadz Helmi

Pagelaran Seni Budaya Nusantara yaitu berupa tampilan drama musikal mengangkat cerita legenda Rakyat Nusantara, diantaranya Siti Nurbaya, Roro Jonggrang atau Malin Kundang. Harapannya siswa dapat mengambil hikmah dari tampilan cerita dari sudut pandang Islami.

Salah satu siswa pemeran Malin Kundang, Rausyan Fikri Nur Fauzie, mengaku senang bisa turut berpartisipasi dalam pagelaran drama musikal seni. Sebab dengan bekerja secara tim bersama teman – temannya bisa belajar disiplin, menghargai teman dalam tim dan tidak egois. ”Senang, jadi bisa menghargai teman, menghargai waktu atau belajar disiplin, belajar sabar dan tidak egois,” katanya. [fen]

Tags: