Persaingan SNMPTN di Jatim Lebih Longgar

SNMPTNSurabaya, Bhirawa
Pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tinggal lima hari lagi, Sabtu (12/03). Namun, sejumlah prodi di beberapa PTN masih terlihat sepi. Tingkat persaingan pun akan lebih longgar.
Seperti di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), ada empat prodi yang pendaftarnya tidak sampai seratus pelamar. Prodi tersebut antara lain Desain Interior, Desain Produk, Teknik Geofisika, dan Sistem Perkapalan Gelar Ganda ITS-Jerman.
Dengan kuota di prodi desain interior dan Teknik Geofisika sebanyak 26 kursi, tingkat keketatan pun tidak sampai 1: 4. Persaingan lebih longgar lagi di prodi Desain Produk yang memiliki 40 kursi. Dengan pendaftar kurang dari seratus, tinkat keketatan pun tidak sampai 1:3.
Wakil Rektor 1 ITS Prof Heru Setyawan mengatakan, sepinya prodi Desain Interior dan Desain Produk membutuhkan tes keahlian sebagai yarat masuknya. “Untuk Jurusan Sistem Perkapalan Gelar Ganda mungkin karena biaya yang mahal. Jadi pendaftarnya juga sepi,” ungkap dia, Senin (07/03). Hingga saat ini, total pendaftar SNMPTN di ITS telah mencapai 4.725 pendaftar. Dengan rincian, 3.598 pendaftar pilihan pertama dan 1.127 pendaftar pilihan kedua.
Sedangkan di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA), sejumlah prodi juga tidak terlalu diminati. Beberapa diantaranya adalah Ilmu Kelautan, Ilmu Politik, dan Arsitektur yang masing-masing memiliki kuota 32 kursi. Sementara jumlah pelamarnya pada Ilmu Kelautan sebanyak 60 orang, Ilmu Politik 61 orang, dan Arsitektur 73 orang pendaftar.
“Dengan begitu, tingka keketatannya masih 1:2 saja,” tutur Wakil Rektor 1 UINSA Surabaya Syamsul Huda. Hingga saat ini, lanjut Syamsul, total pendaftar SNMPTN yang masuk ke Uinsa telah mencapai 2.207 pelamar. Dengan rincian, 712 pendaftar pilihan pertama dan 1.495 pilihan kedua.
Sementara di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), beberapa Prodi yang belum banyak diminati antara lain Seni Musik, Seni Rupa, Pendidikan Sendratasik, Ilmu Keolahragaan, dan Pendidikan Kepelatihan. Prodi-prodi tersebut merupakan prodi yang membutuhkan portofolio keahlian sebagai tambahan persyaratan masuk.
“Prodi yang sepi peminatnya memang didominasi oleh prodi yang membutuhkan portofolio,” jelas Pembantu Rektor 1 Unesa Dr Yuni Sri Rahayu. Namun, lanjut dia, ada pula prodi yang tidak membutuhkan portofolio tapi juga sepi peminatnya. Prodi tersebut ialah Sastra Jerman dan Pendidikan Bahasa Jerman.
“Sastra Jerman baru ada 36 orang pendaftar dengan kuota 16 kursi dan Pendidikan Bahasa Jerman ada 46 orang dengan kuota sebanyak 20 kursi,” pungkas dia. [tam]

Tags: