PKKMB ITN Malang Beri Bekal Ketahanan Mental Maba 2023

Rektor ITN Malang Awan Uji Krismanto ST, MT, Ph.D bersama jajaran dan para mahasiswa baru usai pembukaan PKKMB di Auditorium Kampus 1, Senin (11/9) kemarin.

Kota Malang, Bhirawa
Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang menggelar Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di Auditorium Kampus 1, Senin (11/9).

PKKMB bertema “Empowering Mental Immunity to Face World Dynamic Challenge”, atau penguatan ketahanan mental untuk menghadapi tantangan dunia yang makin dinamis.

Ketua Panitia PKKMB Drs. Sumanto MSi mengemukakan, tahun 2023, PKKMB diikuti 750 mahasiswa baru (maba). Selama 6 hari, dimulai tanggal 11-16 September 2023, maba akan mengikuti seluruh rangkaian PKKMB..

“Pengenalan kampus ini maba akan mendapat materi dari sejumlah institusi, seperti BNN, Polresta hingga alumni ITN,” ujar Sumanto.

Sementara Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim secara daring mengucapkan selamat datang kepada para maba di dunia kampus.

“Manfaatkan waktu dan jangan ragu mengambil risiko dalam mengembangkan diri dengan program kampus merdeka,” tuturnya.

PKKMB 2023 ini secara resmi dibuka Rektor ITN Awan Uji Krismanto ST, MT, Ph.D. ditandai pemakaian jaket almamater kepada dua orang perwakilan maba. Rektor menekankan ITN sebagai kampus berbasis teknologi ini telah berusia 54 tahun.

“Banyak cerita sukses dari alumni baik di tingkat nasional maupun internasional. Dan perlu diketahui bahwa menjadi mahasiswa teknik itu prinsipnya bisa bekerja dimana saja, kecuali dokter tentunya,” ungkapnya.

Rektor mengatakan, bahwa di ITN maba dididik agar tahan banting dan mampu beradaptasi, sehingga diharapkan menjadi mahasiswa tangguh secara mental untuk menghadapi berbagai dinamika tantangan, tidak saja di lingkungan rumah kampus namun juga dunia luar atau dunia kerja. Saat ini, imbuh Awan, dibutuhkan “Awareness, Acceptance, and Action”, dalam arti mahasiswa harus mampun mawas diri/kesadaran terhadap diri sendiri, lingkungan, menerima/berdaulat pada diri sendiri dan tanggap terhadap keadaan.

Menurut dia, tantangan semakin keras, bukan hanya dengan rekan sesama baik dalam maupun luar negeri, tapi juga dengan yang namanya Kecerdasan Buatan atau AI (Artificial Intelligence), sehingga tidak hanya keilmuan tapi dibutuhkan pula kompetensi khususnya bahasa asing, leadership maupun team work.

Meski demikian pihaknya, menegaskan bahwa tidak ada perploncoan dalam PKKMB ini.

Awan menyampaikan, sebagai kampus yang menerima siswa setingkat SMA/SMK dan MA dari Sabang sampai Merauke, maka yang diperlukan adalah semangat keterbukaan agar menjadi satu keluarga besar yang saling menghormati dan menghargai adat budaya masing-masing.

PKKMB lanjutnya sebagai upaya mengenal kehidupan kampus yang pastinya jelas berbeda dengan kehidupan sebelumnya. [mut.why]

Tags: