Presiden-Sultan Brunei Dijadwalkan Buka ICIS

Presiden Jokwi dan Sultan Brunei.

Presiden Jokwi (kanan), dan Sultan Brunei.

Kota Malang, Bhirawa
Sekjen International Conference of Islamic Scholar (ICIS), KH Hasyim Muzadi, pada keterangan persnya di Kampus universitas Islam  Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki),  Minggu (15/11) kemarin menjelaskan Presiden RI Joko Widodo dan  Sultan Brunei Darussalam, Sultan Haji Hassanal Bolkiah,  bakal membuka conferensi ICIS pada tanggal   23 November mendatang. Selain dua pimpinan negara tersebut, acara yang digelar pertama kali di Kampus UIN Maliki itu, juga akan dihadiri Mantan Presiden RI, Megawati Soekarnoputri, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, Kepala Badan Intelejen Negara (BIN), Sutiyoso, serta Menteri Agama, Lukman Hakim Saefuddin,
Hasyim Muzadi  kepada sejumlah wartawan , mengatakan tujuan konferensi ini adalah meneguhkan Islam rahmatan lil alamin yakni agama hang menjadi rahmat seluruh jagat raya, bukan agama yang menakutkan orang lain.
“Saat ini di banyak negara telah terjadi konflik dan pada taraf yang memprihatinkan, ini menjadi perhatian kita semua, karena itu pada kegiatan tersebut yang ingin kita teguhkan adalah rahmatan lilalamin,” kata Hasyim.
Mantan Ketua PB NU, yang saat ini menjabat sebagai salah satu tim penasehat Presiden itu, lebih jauh menjelaskan, gerakan ekstrim dan teorisme yang dikomandoi Islamic State of Iraq dan Syiria (ISIS) sudah sedemikian masif dan membahayakan dunia. Karena itu, Indonesia dari cendekiawan hingga para sufi tampil kedepan membendung gerakan ini  jangan sampai merusak generasi muda terhadap pemahaman Islam. Karena ISIS bukanlah suatu ajaran Agama melainkan terorisme.
“Munculnya ISIS itu disebabkan dari pemahaman Agama yang salah, itulah sebabnya para tokoh dan pimpinan lembaga keagamaan memiliki tangung jawab, agar masyarakat tidak salah dalam memahami Islam yang rahmatan lilalamin,” timpal Hasyim Muzadi.
Peserta acara ini, tambah KH Hasyim Muzadi,  sedikitnya diikuti 500 peserta dari 32 negara dari Benua Amerika, Eropa, Timur Tengah dan beberapa negara Asia. Acara itu nantinya akan dilakukan beberapa diskusi panel dengan pemateri ternama seperti, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Mantan Presiden B.J Habibie, Mantan Menteri Hasan Wirajuda dan beberapa tokoh dari luar negeri. Yang secera keseluruhan lokasinya  di UIN Maliki.
Sementara itu Rektor UIN Malang, Prof Dr H Mujia Raharjo menambahkan bahwa UIN Malang, siap  mendukung penuh kegiatan ini. Apalagi lanjut dia, saat ini UIN Malang memiliki jumlah mahsiswa Asing sebanyak 300 orang lebih.
“Saya kira momentum ini sangat baik, karena untuk menanggulangi terorisme, tidak bisa dilakukan dengan cara lain, kecuali dengan cara diskusi keilmuan. Jadi Ilmu pengetahuanlah yang bisa membuat ortang berbuat makruf,”jelas Mujia Raharjo.  [mut]

Tags: