Puluhan Hektar Sawah Petani di Kabupaten Jombang Kebanjiran

Affoer yang jebol dan mengakibatkan puluhan hektar sawah terendam banjir, Jumat (26/01). [Arif Yulianto/ Bhirawa]

(Affoer Jebol Akibat Proyek Tol)
Jombang, Bhirawa
Sejumlah warga Desa Gondangmanis dan Desa Bandar Kedungmulyo, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Jombang mendatangi kantor proyek PT Lusi Pratama Jaya, Jumat (26/01) pagi. Mereka memprotes pembangunan tol Solo-Kertosono yang mengakibatkan jebolnya tanggul affoer Besuk yang berada di Dusun Gedung Gabus, Desa Bandar Kedungmulyo, Kecamatan Bandar Kedungmulyo. Puluhan hektar tanaman padi milik petani terendam banjir akibat peristiwa ini.
Musnan (50), salah seorang warga Dusun Gedung Gabus, Desa Bandar Kedungmulyo mengatakan, tanggul jebol pada Jumat dinihari (26/01) sekitar pukul 01.00 WIB.
“Air sungai meluap ke area persawahan milik warga, termasuk milik saya juga,”ungkap Musnan kepada wartawan di lokasi.
Camat Bandar Kedungmulyo Mahmudi menjelaskan, tanaman padi milik warga yang terendam banjir dan berpotensi rusak mencapai 50 hektar. Rinciannya, 25 hektar di Dusun Kalipuro, Desa Bandar Kedungmulyo, dan 15 hektar di Dusun Prayungan, Desa Gondangmanis.
“Tanggul sengaja dijebol untuk stand pemasangan tiang pancang proyek tol. Namun belum dikembalikan secara sempurna sehingga saat debit air tinggi membuat tanggul jebol,” jelasnya saat mendampingi warga yang melakukan aksi protes.
Masih menurut Mahmudi, aksi warga juga menuntut ganti rugi serta meminta PT Lusi Pratama Jaya untuk memperbaiki jalan kampung yang rusak akibat aktivitas proyek.
“Hari ini juga tuntutannya (tanggul jebol) harus dibenahi,” tambahnya.
Sementara itu Angga Febrianto, Komersial Manajer PT Lusi Pratama Jaya berjanji, pihaknya akan memenuhi apa yang menjadi tuntutan warga sesuai kesepakatan.
“Mengenai kompensasi, kita diskusikan dengan CRBC selaku main kontraktor kami. Batasan (waktu) seminggu sehingga nanti ada pertemuan kembali,” kata Angga.(rif)

Tags: