Puncak El Nino, Angin Kencang dan Karhutla Kembali Terjadi di Kota Batu

Petugas Gabungan nampak melakukan pemotongan dan evakuasi batang pohon yang tumbang di Jl Munif Kelurahan Sisir Kota Batu, Minggu (8/10).

Kota Batu, Bhirawa.
Puncak fenomena El Nino yang diperkirakan terjadi di bulan Oktober ini harus disikapi warga Kota Batu dengan meningkatkan kewaspadaan terjadinya bencana.

Minggu (8/10), angin kencang telah merobohkan pohon setinggi 10 meter di Kelurahan Sisir. Dua hari sebelumnya, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali terjadi di Kota Batu, tepatnya di kawasan lereng Bukit Goa Pinus.

Diketahui, angin kencang yang menimbulkan pohon tumbang di Kelurahan Sisir Kota Batu terjadi di area Jl Munif. Kawasan ini merupakan salah satu titik yang banyak dikunjungi orang termasuk wisatawan. Karena titik ini masih menjadi kawasan Alun- Alun Kota Batu.

“Tidak ada korban jiwa ataupun luka dalam musibah ini, tetapi batang pohon yang roboh menimpa kendaraan bermotor yang sedang diparkir di sana,” ujar Agung Sedayu, Kepala BPBD Kota Batu, Minggu (8/10).

Dalam identifikasi dan evakuasi yang dilakukan, pohon yang tumbang merupakan jenis pohon ceri dengan tinggi 10 meter dan diameter 25 cm. Adapun penyebab tumbangnya pohon ini akibat terkena terpaan angin kencang yang melanda Kota Batu. Selain itu kondisi akar pohon ceri ini juga mulai keropos.

Usai mendapatkan laporan pengaduan, petugas BPBD Kota Batu dengan dibantu polisi, petugas parkir dan pedagang sekitar alun- alun langsung melakukan evakuasi. Dengan menggunakan gergaji mesin mereka melakukan pemotongan batang pohon, dan kemudian mengevakuasinya menggunakan truk.

“Dengan adanya kejadian ini kami menghimbau kepada masyarakat agar waspada dan berhati-hati ketika beraktivitas di luar ruangan saat angin kencang,” pesan Agung.

Dua hari sebelumnya (6/10), warga juga dikagetkan dengan munculnya kagi kebakaran hutan dan lalan (karhutla). Kali ini hutan yang terbakar berada di lereng Bukit Goa Pinus. Akibat kejadian tersebut sekitar 1 hektar lahan hutan hangus dilalap si jago merah.

Dari identifikasi dan penanganan yang dilakukan, lahan yang terbakar ini berada Jl Argomulyo, Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Api terpantau membakar lahan yang berada tak jauh dari Goa Pinus pada Jumat (6/10), sekitar pukul 12.30 WIB.

“Total sekitar 1 hektar lahan milik perhutani di kawasan Goa Pinus yang hangus terbakar. Tetapi kebakaran tidak sampai menyebabkan adanya korban jiwa,” jelas Agung Sedayu.

Ia menjelaskan bahwa lahan yang terbakar ini memiliki vegetasi semak belukar, rumpun bambu hingga pohon pinus. Kondisi cuaca yang panas disertai angin kencang membuat api cepat merembet ke lahan lainnya.

Atas kejadian tersebut Tim Gabungan Pemadam Karhutla Kota Batu melakukan upaya pemadaman secara manual. Mereka membuat sekat bakar, kemudian melakukan penyisiran sisa bara api yang berpotensi rawan meluas.

Diduga munculnya karhutla kembali ini diakibatkan aktivitas pembakaran sampah terjadi di Lereng Perbukitan Goa Pinus. “Diduga pelaku pembakaran tidak melakukan pengawasan di titik pembakaran sampah tersebut,” tandas Agung.(nas.gat)

Tags: