Rehabiltasi 7 Dam di Kab.Malang Telan Rp3,4 M

Foto Ilustrasi

Kab Malang, Bhirawa
Kerusakan bangunan asset milik Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sumber Daya Air Kabupaten Malang, hal ini telah menjadi prioritas rehabilitasi dinas tersebut. Karena ada tujuh dam yang tersebar di Kabupaten Malang dalam kondisi rusak akibat diterjang banjir.
Menurut, Kepala Dinas PU Sumber Daya Air Kabupaten Malang H Moch Anwar, Minggu (19/2), kepada Bhirawa, kerusakan tujuh dam yang selama ini memperlancar aliran air ke saluran irigasi untuk kepentingan pertanian akan segera kami rehabilitasi atau perbaiki. Sedangkan dalam melakukan perbaikan itu, pihaknya telah menganggarkan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dikucurkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum, sebesar Rp 3,4 miliar.
Sedangkan tujuh dam yang akan kita perbaiki, jelas dia, yang berada di wilayah Kabupaten Malang saja. diantaranya, Dam Sumber Lepak Kresek, Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang. Sedangkan dam itu rusak akibat diterjang banjir bandang pada tahun 2016. Karena kerusakannya cukup parah, maka rehabilitasi tersebut sangat mendesak dan segera akan kami laksanakan perbaikan.  “Biaya untuk pembangunan Dam Sumber Lepak Kresek itu, kami siapkan anggaran Rp 500 juta,” kata dia.
Ditegaskan Anwar, perbaikan dam di Desa Pujiharjo itu, saat ini sangat ditunggu petani guna untuk kepentingan pengairan pada lahan pertaniannya. Sedangkan kerusakan dam yang ada di Kabupaten Malang ini, selain diterjang banjir, hal itu juga disebabkan bangunan dam kondisinya sudah tua dan belum pernah dalam perbaikan. Dan perbaikan itu, juga meliputi plengesengan sungai dan pintu air. Karena pintu air merupakan sebagai pengatur besar kecilnya air yang mengairi lahan pertanian milik petani.
Sementara, ia melanjutkan, ada beberapa pintu air yang terbuat dari bahan besi baja hilang dicuri. Sehingga pihaknya harus mengganti pintu air yang hilang, dan sebagai gantinya pintu air kita buatkan dari cetakan cor. Sedangkan pintu air yang terbuat cetakan cor itu, sebagai antisipasi kehilangan pintu air, karena jika dicuri tidak laku dijual. “Dan kami juga menganggarkan untuk normalisasi sungai, karena saat ini rata-rata sungai mengalami pendangkalan,” tutur Anwar.
Dikatakan, dari tujuh dam yang kini dalam kondisi rusak, sebelumnya telah mengairi lahan pertanian seluas 424 hektare. Karena lahan pertanian hingga sekarang masih mengandalkan dam untuk mengairi lahan pertanian. Selain itu, dam tidak hanya berguna untuk mengairi lahan pertanian saja, namun juga berfungsi sebagai bendungan kecil yang gunanya saat musim penghujan, air sungai tidak meluap ke area tanaman pertanian. Sebab, jika air sungai meluap ke lahan pertanian, maka bisa menyebabkan tanaman akan rusak, dan juga mengakibatkan gagal panen.
Anwar juga menyampaikan, dalam musim penghujan ini, ada sebanyak 50 saluran irigasi persawahan mengalami kerusakan. Sehingga segera akan kami lakukan perbaikan. Karena saluran irigasi itu sangat penting bagi petani untuk mengairi lahan pertaniannya. “Untuk itu, kerusakan dam, irigasi, plesengan sungai, dan normalisasi sungai sudah kami data, sehingga tinggal kami malakukan action perbaikan,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, dia menambahkan, di Kabupaten Malang ini terdapat 37 embung yang tersebar di 33 kecamatan. Sedangkan embung ini berfungsi sebagai cadangan air ketika musim kemarau, baik itu untuk kepentingan warga maupun untuk kepentingan dalam mengairi lahan pertanian, terutama pada daerah-daerah yang sulit air. [cyn]

Tags: