RSUD Jombang Gelar Forum Renja Tahun 2025

Kegiatan Forum Rencana Kerja Perangkat Daerah Di RSUD Jombang, Jumat (16/02). [arif yulianto/bhirawa].

Jombang, Bhirawa.
Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Kabupaten Jombang menggelar kegiatan Forum Rencana Kerja Perangkat Daerah (Forum Renja PD) Tahun 2025 di ruang Bung Hatta RSUD Jombang, Jumat (16/2).

Selain Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, kegiatan ini juga dihadiri oleh stakeholder lainnya seperti kelompok disabilitas, serta forum anak.

Pada kegiatan ini, RSUD Jombang mendapatkan apresiasi positif dari kelompok difabel yang tergabung dalam Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI). RSUD Jombang dinilai sebagai rumah sakit yang ramah terhadap penyandang disabilitas (para difabel).

Hal itu seperti diungkapkan oleh Ketua PPDI Kabupaten Jombang, Adib, saat menghadiri Forum Rencana Kerja Perangkat Daerah Tahun 2025.

Adib menghadiri undangan tersebut menggunakan kursi roda. Begitu memasuki halaman, Adib langsung disambut petugas rumah sakit yang disebut among tamu dengan ramah. Adib tanpa kesulitan hingga sampai di ruang Bung Hatta.

Ketua PPDI ini memperhatikan fasilitas untuk kelompok disabilitas seperti dirinya di RSUD Jombang.

“Saya memberikan apresiasi RSUD Jombang yang ramah terhadap kelompok disabilitas. Saya tidak mengalami kesulitan hingga sampai di ruangan ini,” ujar Adib disambut aplaus hadirin.

Adib menambahkan, di RSUD Jombang sudah terdapat kursi khusus untuk antre pasien difabel, namanya kursi priotitas. Kemudian juga terdapat kamar mandi yang ramah disabilitas. Karena di kamar mandi tersebut terdapat pegangan.

“Hanya pintunya mungkin kurang lebar,” tambahnya.

Adib juga memberikan masukan agar RSUD Jombang menyiapkan lokasi parkir khusus untuk pengguna kursi roda.

“Tapi secara umum sudah bagus pelayanan untuk kelompok disabilitas di rumah sakit ini,” imbuhnya.

“Kami juga terima kasih karena diundang di forum ini,” ungkapnya.

Direktur RSUD Jombang, Dr. dr. Ma’murotus Sa’diyah, M.Kes atau dokter Eyik mengucapkan terima kasih dan apresiasi terhadap apa yang disampaikan oleh PPDI.

Dokter Eyik mengatakan bahwa, parkir untuk pengguna kursi roda sebenarnya sudah ada di rumah sakit tersebut. Hanya saja, petunjuk berupa tulisan belum terpasang.

“Sebagai salah satu area pelayanan publik, kami harus mampu memberikan pelayanan yang baik bagi penyandang disabilitas. Untuk antrean kelompok difabel kami menyiapkan kursi prioritas,” terang dokter Eyik.

Dokter Eyik menjelaskan, Forum Renja PD Tahun 2025 melibatkan perangkat daerah dan stakeholder terkait. Kegiatan tersebut diadakan untuk meminta masukan para peserta terkait program yang akan dijalankan tahun depan.

Kegiatan dibuka oleh Direktur RSUD Jombang Dr dr Ma’murotus Sa’diyah Mkes bersama Mulya, Wakil Direktur Umum dan Keuangan. Turut hadir, forum perangkat daerah, organisasi masyarakat, perwakilan dari media, serta perwakilan dari difabel Jombang.

“Forum untuk menyampaikan program RSUD Jombang serta meminta masukan guna meningkatkan layanan serta program yang akan kita jalankan,” ujarnya.

Kegiatan tersebut, kata dokter Eyik, juga dilaksanakan sebagai breakdown dari rencana pembangunan daerah.

“Sesuai arahan Bappeda, kita mengundang OPD terkait dari beberapa stakeholder untuk memaparkan program progam 2025 dan capaian kita di 2023,” bebernya.

Sebagai rumah sakit bintang lima (Paripurna) 2022-2006, pihaknya juga ingin menjadikan RSUD Jombang sebagai rumah sakit pilihan utama masyarakat dengan penyediaan SDM yang unggul, alat yang canggih, serta pelayanan yang prima.

“Harapan kita dengan forum ini, mendapat masukan untuk kemajuan rumah sakit ini,” tutupnya.(rif/adv)

Tags: