Satu Bulan Penularan PMK Capai 293 Kasus di Tuban, Penutupan Pasar Hewan Opsi Terakhir

Rapat evaluasi pelaksanaan pengendalian dan penanganan PMK tahun 2022, serta rencana tindak lanjut tahun 2023 di ruang rapat Dandang Wacana Setda Tuban, (01/02/2023)

Tuban, Bhirawa.
Pemerintah kabupaten Tuban mengajak semua pihak untuk bersinergi secara sistematis pengendalian dan penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Tuban.

Diketahui, angka kasus penularan PMK di Kabupaten Tuban mulai Januari 2023 hingga 1 Februari 2023 mencapai 293 kasus, sakit 146, mati 44, potong paksa 1, dan sembuh 102. Adapun capaian vaksin hingga 31 Januari 2023 mencapai 116,98 %, dengan total alokasi vaksin 1 hingga 4 mencapai 112.300 dosis, sedangkan jumlah total yang telah divaksin mencapai 107.845 ekor.

Ajakan Pemkab tersebut, disampaikan Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, SE dalam rapat evaluasi pelaksanaan pengendalian dan penanganan PMK tahun 2022, serta rencana tindak lanjut tahun 2023 di ruang rapat Dandang Wacana Setda Tuban, Rabu (01/02).

Bupati meminta agar lintas sektoral melibatkan, baik TNI/Polri, seluruh OPD, Camat hingga Pemdes, dengan komitmen yang kuat. Selain itu, diperlukan edukasi secara berkelanjutan kepada peternak, agar selalu menjaga ternaknya dengan baik, mulai dari pakan, kondisi kandang, serta aspek pendukung lainnya.

“Untuk itu, kita perlu komitmen semua pihak untuk atasi PMK ini,” kata Bupati Lindra.

Selain memastikan kondisi ternak, Lindra juga menekan pada pengamanan dan pengawasan akses lalu lintas ternak di Kabupaten Tuban. hal ini perlu dilakukan untuk membatasi dan mempersempit area persebaran PMK dari luar Kabupaten Tuban.

“Apalagi letak kita ada di wilayah perbatasan, yang berpeluang besar terjadi penularan,” ungkapnya.

Penetapan zonasi untuk memperluas cakupan vaksinasi juga menjadi poin penting dalam pencegahan penyebaran virus PMK. Tim vaksinasi Kabupaten harus memperkuat koordinasi dengan kecamatan hingga desa, agar tidak ada lagi penolakan dari masyarakat.

“Ini penting, agar camat dan Kepala Desa langsung memberikan pengarahan kepada warga,” terang Lindra.

Bupati juga juga mengingatkan tentang pentingnya biosecurity dengan melakukan penyemprotan disinfektan di kandang hingga pasar sapi untuk melindungi ternak dari penularan virus.

“Saat ini desa sudah banyak melakukan secara mandiri, jadi tinggal dioptimalkan di seluruh desa,” Ucapnya

Terkait kebijakan penutupan pasar, Mas Lindra meminta agar menjadi keputusan paling akhir, sebab akan melibatkan banyak hal dan berpotensi mengganggu arus ekonomi masyarakat.

“Ini opsi paling akhir kita, jadi saat ini fokus vaksinasi, dan edukasi masyarakat,” pungkasnya.

Untuk diketahui, hadir dalam rapat tersebut Dandim 0811 Tuban Letkol. Inf. Sihada Erwin, Wakapolres Tuban Kompol Palma Fitria Fahlevi, Sekda Tuban Budi Wiyana, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Tuban Endro Budi Sulistyo, serta seluruh OPD, camat dan pihak terkait. (Hud.bb)

Tags: