Satu Lagi Nakes RSUD Kabupaten Jombang Meninggal Dunia Terpapar Covid-19

Jenazah perawat RSUD Jombang berinisial UP yang berada di dalam mobil ambulan saat disholati di halaman RSUD Jombang, Selasa pagi (05/01). [arif yulianto/bhirawa]

Jombang, Bhirawa
Setelah beberapa waktu yang lalu 1 Tenaga Kesehatan (Nakes) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19, 1 lagi Nakes RSUD Jombang yang bekerja menjadi perawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Jombang meninggal dunia juga karena terpapar Covid-19.

Perawat bernama UP ini meninggal pada Selasa dinihari (05/01). Terpantau, jenazah perawat tersebut dikeluarkan dari kamar jenazah RSUD Jombang dan dimasukkan ke dalam mobil ambulan untuk kemudian di sholati di halaman rumah sakit setempat pada Selasa pagi di hari yang sama. Sejumlah rekan kerjanya melepas jenazah UP dengan isak dan tangis.

Ketua Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Jombang, Masrulloh mengatakan, almarhum sebelumnya bekerja di IGD RSUD Jombang.

“Dia terkonfirmasi (positif Covid-19) sejak tanggal 29 (Desember 2020), perawatan sudah dilakukan. Mereka sudah melakukan perwatan intensif, tapi karena Tuhan berkehendak lain, terpaksa nyawanya tidak tertolong,” ungkap Masrulloh usai melepas jenazah almarhum di halaman RSUD Jombang.

Masrulloh menambahkan, pihaknya sudah berupaya sebaik mungkin dalam hal penyelamatan nyawa yang bersangkutan, namun karena kemungkinan kerusakan paru yang bersangkutan sudah sangat meluas, sehingga perawat tersebut meninggal dunia.

“Perawatan sejak tanggal 29 (Desember 2020) itu mulai masuk. Jadi kurang lebih sekitar 6 hari,” ungkap Masrulloh lagi.

Disinggung lebih lanjut dari almarhum apakah ada catatan Comorbid (penyakit penyerta) yang diderita, Masrulloh menjelaskan, dari catatan medis, belum ada riwayat Comorbid dari almarhum.

Sebagai Pengurus PPNI Kabupaten Jombang, Masrulloh merasa selama ini sudah berusaha maksimal.

“Tinggal teman-teman yang sudah merasa, untuk segera melapor. Artinya kami juga berupaya untuk segera melakukan tindakan sedini mungkin. Jadi, artinya tidak sampai telat,” kata dia.

Masih kata dia, yang sudah dilakukan oleh RSUD Jombang dalam merawat yang bersangkutan juga sudah sedemikian rupa.

“Tapi memang sifat Virulensinya yang sangat tinggi, sehingga bukan kami telat, tapi memang sifat dari penyakit itu sendiri kelihatannya ganas,” jelasnya.

Sementara dari catatan yang dimiliki Masrulloh, ada 2 perawat di Jombang yang meninggal akibat terpapar Covid-19. Total jumlah perawat di Jombang yang terpapar Covid-19 sejumlah 116 orang.

“Yang meninggal 2 orang. Dari 116 ini, yang sembuh 113, yang masih dirawat 3,” rinci dia.(rif)

Tags: