SE Bupati Maryoto Birowo Tutup Destinasi Wisata di Tulungagung

Warga Kota Tulungagung tidak lagi dapat bersantai di Taman Alun-Alun karena juga ditutup sementara akibat naiknya kasus Covid-19, Minggu (20/12).

Tulungagung, Bhirawa
Penutupan tempat wisata akibat semakin melonjaknya kasus Covid-19 di Tulungagung benar-benar dilakukan. Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, telah menerbitkan surat edaran (SE) No. 360/6785/Set. Covid-19/2020 tentang penutupan sementara tempat wisata dimulai Sabtu (19/12).

“Penutupan sementara tempat wisata di Tulungagung untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ujar Wakil Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19, Galih Nusantoro.

Penutupan tempat wisata ini, lanjut Galih Nusantoro, berlaku untuk seluruh destinasi wisata di wilayah Kabupaten Tulungagung. Baik tempat wisata buatan maupun tempat wisata alam. “Penutupan berlangsung sampai ada pemberitahuan lebihlanjut dengan memperhatikan hasil evaluasi perkembangan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Tulungagung,” tuturnya.

Soal sanksi bagi pengelola tempat wisata yang bandel tetap membuka tempat wisata, Galih Nusantoro menandaskan akan dijerat Perbup No. 57 Tahun 2020. “Sanksi yang terberat pencabutan izin,” tegasnya.

Dalam SE Bupati Tulungagung tentang penutupan sementara tempat wisata disebutkan saat ini Kabupaten Tulungagung telah berada pada zona merahdalam peta sebaran virus Covid-19. Karena itu, menjadi pertimbangan dalam penutupan tempat wisata.

Sebelumnya, Bupati Maryoto Birowo, mengatakan hal yang sama. Menurut dia, semua tempat wisata di Tulungagung ditutup karena peningkatan kasus Covid-19.

Bahkan, ia membeberkan pula jika bakal membuat rumah sakit lapangan di Kota Tulungagung akibat semakin banyaknya warga yang terpapar Covid-19. “Sekarang rumah sakit dan Rusunawa IAIN sudah penuh. Begitu pun dengan Puskesmas penyangga juga penuh,” paparnya.

Rumah sakit lapangan tersebut rencananya akan berada di GOR Lembu Peteng. Dan akan merawat pasien dengan gejala Covid-19 yang ringan.

”Minggu depan kami rapatkan dengan Forkopimda terkait pendirian rumah sakit lapanga ini. Keberadaan rimah sakit lapangan diharapkan dapat menampung sekitar 200 pasien,” tuturnya.

Saat ini, menurut Bupati Maryoto Birowo, beberapa daerah di Jatim sudah mendirikan rumah sakit lapangan seperti Surabaya, Sidoarjo dan Gresik. Namun demikian, ia berharap banyak pasien yang dirawat maupun yang diisolasi segera sembuh semua. (wed)

Tags: