Sebanyak 23 Sekolah di Kab Probolinggo dapat 345 Laptop

Dispendik kabupaten Probolinggo gelar literasi digital untuk sekolah SD ddan SMP. [wiwit agus pribadi]

Meski Terlambat Bosda Sekolah di Probolinggo Cair
Probolinggo, Bhirawa
Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo juga mendapat anggaran miliaran rupiah dari pusat untuk pengadaan laptop di sekolah. Total Rp3,2 miliar anggaran disiapkan untuk pengadaan 345 laptop di 23 sekolah.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo, Fathur Rozi, Rabu (11/5), proyek itu dibiayai Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Anggaran itu untuk realisasi program digitalisasi sekolah.
“Perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi saat ini sangat pesat. Agar tidak ketinggalan, dunia pendidikan harus dapat menyesuaikan diri. Sehingga dapat meningkatkan kompetensi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan melalui pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi,” kata Fathur Rozi.
Kabupaten Probolinggo sendiri mendapat anggaran sebesar Rp3,235 miliar. Dengan rincian, jenjang SMP dianggarkan Rp1,875 miliar untuk pengadaan peralatan teknologi, informasi, dan komunikasi di 15 SMP. Jenjang SD dianggarkan Rp1,360 miliar untuk pengadaan peralatan teknologi, informasi, dan komunikasi sebanyak delapan SD. Serta pengadaan media pendidikan pada delapan SD.
“Rincian barang pada pengadaan peralatan teknologi, informasi, dan komunikasi adalah pengadaan 15 unit laptop, satu unit proyektor dan dilengkapi wireless router dan conector pada tiap sekolah,” tandasnya.
Fathur Rozi menambahkan, digitalisasi sekolah juga untuk mendukung pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Juga pembelajaran daring melalui sistem aplikasi rumah belajar. Program ini juga untuk pelaksanaan asesmen nasional. Dan menjalankan bahan belajar berbasis video, audio, dan multimedia interaktif.
“Digitalisasi sekolah mendukung pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi oleh peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan. Nantinya dapat dipantau oleh Kementerian,” tuturnya.
Diakuinya laptop disekolah juga bisa diambilkan dari Bosda. Untuk tahun walau terlambat namun sudah cair mulai awal pecan lalu, ungkapnya. Hal yang sama SD negeri dan swasta di Kota Probolinggo bisa bernapas lega. Keinginan mereka untuk mencairkan dana bantuan Operasional Daerah (Bosda) akhirnya terwujud. Setiap lembaga dapat menyerap Bosda secara penuh mulai awal pekan lalu.
Terpisah Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Probolinggo, Siti Romlah mengungkapkan, pencairan Bosda memang sedikit terlambat. Sebab pihaknya masih menunggu Perwali untuk Petunjuk Teknis (Juknis) pencairannya.
Untuk lembaga SD negeri sebenarnya sudah mencairkan sejak awal tahun. Namun, memang yang baru bisa terserap itu hanya peruntukan honor Guru Tidak Tetap (GTT). Sementara peruntukkan lainnya memang harus tertunda karena perlu menunggu Juknis. ”Untuk lembaga swasta memang baru cair sejak pekan lalu. Pokoknya saat ini baik lembaga negeri dan swasta sudah bisa mencairkan penuh,” ungkapnya.
Kepala Sekolah SMP PGRI, Putri Rizky Hardita, membenarkan dana Bosda memang sudah bisa dicairkan sejak pekan lalu. Meski pencairannya sedikit terlambat. Namun jika dibandingkan tahun lalu justru pencairan tahun ini sudah lebih cepat. Sebenarnya, beberapa sekolah sempat menagih agar diupayakan sebelum hari raya. Keinginan ini bisa terwujud. Sehingga gaji guru swasta bisa terbayar. Bahkan dibandingkan tahun lalu, pencairan tahun ini lebih lega karena cair sebelum hari raya.
“Gaji guru di swasta ada yang dibayarkan dari Bosda dan ada yang dari BOS. Untuk yang dibayar dari Bosda ini, ya ditalangi oleh kas sekolah. Kalau tidak punya anggaran, ya tentu guru harus menunggu cair,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Kota Probolinggo, Slamet Zainul Arifin menyebut, pihaknya berterima kasih pada pemkot sehingga Bosda bisa dicairkan sebelum lebaran. Sehingga honor bagi pegawai penyalur Bosda di sekolah bisa terbayarkan. Sebelumnya kalau di negeri yang baru cair itu hanya GTT dan PTT di triwulan pertama saja. Sekarang lainnya juga bisa terserap,” sebut Zainul.
Untuk diketahui, Pemkot kembali mengalokasikan anggaran untuk Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) bagi sekolah negeri dan swasta di Kota Probolinggo. Total nilai Bosda yang diberikan untuk 2022 mencapai Rp25,6 miliar bagi 116 sekolah negeri dan swasta. [wap.fen]

Tags: