Sekolah Amanatul Ummah Dominasi Kompetisi Sains

2-sekolah unggulan amanatul ummahSurabaya – Bhirawa
Para siswa/santri Madrasah Aliyah (MA) Unggulan Pondok Pesantren Amanatul Ummah memborong semua juara 1,2 dan 3 semua mata pelajaran yang dikompetisikan dalam Kompetisi Sains Madrasah (KSM) 2015 yang diselenggarakan Kantor Kemenag Surabaya. Santri-santri Madrasah Tsanawiyah (MTs) Unggulan pondok itu juga berjaya menjadi juara 1 pada semua mapel, sebagian juara 2 atau juara 3.
Mapel yang dikompetisikan di tingkat MA adalah Pendidikan Agama Islam (PAI), Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi, Geografi, Bahasa Arab, dan Bahasa Inggris. Sedang mapel di tingkat MTs adalah PAI, Matematika, Fisika, Biologi, IPS, dan Bahasa Inggris. Santri MA dan MTs Amanatul Ummah juga menjadi juara dalam Karya Tulis Ilmiah.
Ketua Panitia KSM 2015 Drs Abdul Rahman MPdI mengatakan pihaknya menyelenggarakan kegiatan ini setiap tahunnya, dengan tujuan meningkatkan kualitas madrasah. “Tetapi target kami juga jelas, yakni madrasah di Surabaya dapat meraih juara nasional,” kata Abdul Rahman, yang juga Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Surabaya, Rabu (29/4).
Abdul Rahman menuturkan, KSM 2015 diikuti oleh sekitar 1.000 siswa/santri yang berasal dari 158 Madrasah Ibtidaiyah (MI), 47 Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan 16 Madrasah Aliyah (MA) di Surabaya. Mengenai hasil KSM yang didominasi para santri Amanatul Ummah, Abdul Rahman mengatakan fakta tersebut kiranya akan menjadi pelajaran bagi madrasah-madrasah lain. Mereka dapat mencontoh Amanatul Ummah, bagaimana pondok tersebut dapat unggul.
Dalam KSM tersebut, Kemenang menggandeng Universitas Negeri Surabaya. Hal ini untuk menunjukkan bahwa panitia serius dan transparan dalam penjurian hasil KSM. “Teman-teman kita dari Unesa yang menyiapkan soal-soalnya, juga menjadi jurinya,” kata Abdul Rahman.
Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah Dr KH Asep Saifuddin Chalim MA mengatakan, pihaknya salut atas prestasi para santrinya. Namun jelas Amanatul Ummah belum puas dan akan terus memberikan motivasi untuk menjadi juara nasional. Selain memacu para santrinya untuk unggul dalam ilmu pengetahuan umum, para ustadz/guru pondok tersebut selalu menekankan pembentukan karakter yang baik. Mencontek, misalnya adalah hal yang tabu.  “Dalam Try Out Akbar tahun lalu yang diselenggarakan oleh salah satu media media di Surabaya, para santri Amanatul Ummah merebut juara 1,2,3, dan 4. Insya Allah, para santri kami akan menjadi juara dalam event nasional. Nantinya, baik anak yang jadi juara nasional maupun gurunya akan kami beri hadiah umrah,” kata Kiai Asep.
Ponpes Amanatul Ummah berawal dari pondok sederhana di Siwalankerto sekitar 15 tahun yang lalu. Pada 2006, Kiai Asep membangun pondok baru di Kembangbelor, Pacet, Mojokerto. Sekarang tak kurang dari 6.000 santri dari seluruh Indonesia belajar di ponpes tersebut. Para alumni pondok ini mudah lolos masuk ke berbagai PTN/PTS terkemuka, juga di berbagai universitas di luar negeri. Dalam kunjungan silaturahmi ke ponpes tersebut dua pekan lalu, Presiden Joko Widodo bertemu Kiai Asep dan sejumlah ulama NU Jawa Timur. [tis]

Tags: