Sekolah Terendam Banjir, Ratusan Siswa SD dan SMP Tak Bisa Ikuti KBM

Sejumlah guru juga ikut membersihkan lumpur yang masuk ke dalam ruang kelas SMPN 1 Banyuglugur Selasa malam (28/2}. [sawawi]

Situbondo, Bhirawa
Situbondo wilayah barat dihantam angin dan banjir sejak Selasa malam (28/2). Akibatnya, salah satu lembaga pendidikan, SMPN 1 Banyuglugur ikut terendam banjir. Akibat luapan air sungai di Situbondo yang terjadi pada Selasa malam itu juga menggenangi salah satu SD. Sehingga menyebabkan ratusan siswa SMP dan SD tidak bisa mengikuti proses kegiatan belajar mengajar (KBM) karena ruang kelas dipenuhi oleh kiriman air berlumpur.
Informasi Bhirawa menyebutkan, ratusan siswa SDN 1 Kalianget dan SMPN 1 Banyuglugur bersama para guru mulai ikut bergotong royong membersihkan air bercampur lumpur sisa banjir akibat luapan Kali Lubawang di desa setempat.
“Ya banjir Selasa malam mulai masuk ke sekolah sekitar pukul 22.00 WIB. Semua ruang kelas, ruang TU dan ruangan kelas yang lain ikut kemasukan banjir. Kala itu kiriman air banjir sekitar setengah meter,” aku Kepala SMP Negeri 1 Banyuglugur, Sugeng Priyanto, Rabu (1/3).
Masih kata Sugeng, SD dan SMP yang saling berdampingan itu terendam banjir karena di picu oleh keberadaan saluran drainase di sekitar sekolah yang tidak berfungsi dengan baik. Bahkan, ulas Sugeng, air ikut tersumbat sampah sehingga dua sekolah ikut terendam banjir. Sugeng menambahkan, selain ruang kelas dan ruang TU, banjir juga masuk ke dalam tiga ruang komputer.
“Kami catat ada sekitar 90 unit komputer rusak karena terkena kiriman banjir yang mencapai 50 cm,” aku Sugeng seraya mengakui tiap ruang komputer terisi 30 unit komputer.
Disisi lain, BPBD Kabupaten Situbondo mencatat sebanyak 613 rumah warga di empat Desa ikut kebanjiran luapan air sungai setelah hujan deras selama beberapa jam mengguyur wilayah barat Kabupaten Situbondo. Banjir luapan air sungai membanjiri permukiman warga di Desa Klatakan Kecamatan Kendit, Desa Kalimas dan Besuki di Kecamatan Besuki serta Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur.
“Ya luapan air Sungai Kukusan di Desa Klatakan menggenangi 90 rumah,” tandas Sruwi Haryanto, Kepala BPBD Kabupaten Situbondo, melalui Koordinator Pusdalops, Puriyono.
Sementara di Desa Besuki dan Kalimas, ada 334 rumah warga yang kebanjiran luapan air sungai dan tergenang setinggi 40 sampai 50 cm karena ada bagian tanggul sungai yang jebol. Bahkan banjir menggenangi 69 rumah warga di Dusun Krajan di Desa Kalimas serta 265 rumah warga di Dusun Paddek, Kota Timur, Lesanan Lor dan Lesanan Kidul di Desa Besuki. “banjir juga menghantam kawasan Desa Kalianget. Itu akibat air Kali Lubawang meluap,” pungkas Puriyono. [awi.ina]

Tags: