Selama PPKM, PKL Kabupaten Bondowoso Tak Pernah Tersentuh Bantuan

Perwakilan aktivis HMI dan Pedagang Kaki Lima Alun-alun saat menyampaikan aspirasi langsung kepada pemerintah Kabupaten Bondowoso. (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Perwakilan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bondowoso-Situbondo bersama Pedagang Kaki Lima (PKL) Alun-alun melakukan audiensi ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso. Mereka menyampaikan aspirasi langsung kepada pemerintah yang ditemui langsung oleh Asisten I Pemkab Bondowoso, Wawan Setiawan, Sekretaris Diskoperindag Dadan Setiawan, di Aula Sabha Bina Praja 1 Pemkab setempat, Kamis (29/7).

Ketua Paguyuban PKL Alun-alun Bondowoso, Mujiati mengatakan, bahwa selama pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, pihaknya tidak pernah mendapatkan sentuhan bantuan apapun dari Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso terkait program pemulihan ekonomi masyarakat. “Meski usaha kami berada di depan kantor Pemkab Bondowoso, PKL selam PPKM tidak pernah dapat sentuhan sama sekali dari Diskoperindag,” kata Mujiati saat dikonfirmasi.

Mujiati mempertanyakan terkait program pemerintah yang selama ini di gembar-gemborkan dana sekian miliaran rupiah direfocusing untuk pemulihan ekonomi. Namun kenyataannya kata dia, PKL tidak pernah dapat sentuhan program apapun dari dinas terkait. “Pemulihan ekonomi dalam bentuk bagaimana yang dilakukan, sampai saat ini tidak jelas,” urainya.

Dia pun mengungkapkan, jika selama ini keberadaan PKL Alun-alun Bondowoso menjadi paling terdampak PPKM darurat, sebab aktivitas kegiatan pedagang macet total, sehingga modal berjualan habis dibuat untuk makan sehari-hari.

Seharusnya kata wanita yang akrab disapa Muji ini, Disperindag sebagai orang tua pedagang mempunyai inisiatif untuk membantu PKL. Dia mengaku, selama ini PKL selalu ditelantarkan oleh Diskoperindag. “Masak tidak ada sama sekali anggaran di Diskoperindag. Kalau tidak ada, terus kemana APBD yang refocusing untuk pemulihan ekonomi,” jelasnya.

Di samping itu, pihaknya berharap agar akses jalan di Alun-alun RBA Ki Ronggo juga dibuka agar pedagang ada pembeli. Karena menurutnya, percuma PKL diperbolehkan berjualan kembali oleh pemerintah, namun akses jalan ditutup. “PKL sangat berdampak, usaha pedagang mati, gegara dilarang dan Alun-alun Bondowoso ditutup,” terang Muji.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso, Dadan Kurniawan, saat hendak dikonfirmasi oleh awak media, ia memilih tak mau berkomentar.[san]

Tags: