Shiddiqiyyah Gelar Tasyakuran Kemerdekaan Bangsa dan Berdirinya NKRI di Bulan Ramadan

Tasyakuran Kemerdekaan Bangsa dan Berdirinya NKRI di Bulan Ramadan yang digelar oleh warga Thoriqoh Shiddiqiyah, Sabtu malam (01/04).

Jombang, Bhirawa.
Warga Thoriqoh Shiddiqiyyah se-Indonesia menggelar tasyakuran kemerdekaan bangsa Indonesia dan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam hitungan penanggalan tahun Hijriyyah, 09 bulan Romadan 1444 H/30 Maret 2023 dan 10 bulan Ramadan 1444 H/ 01 April 2023.

Acara yang dipusatkan di Pesantren Majmaal Bahrain Shiddiqiyyah, Losari, Ploso, Jombang, Sabtu malam (01/04) ini digelar dengan doa bersama, sujud syukur, santunan anak yatim dan fakir miskin sekaligus menghadirkan pejuang veteran.

“Tasyakuran ini dilaksanakan secara nasional. Untuk yang di pusat doa bersama dan sujud syukur dilaksanakan di Masjid Baithus Shiddiqien Pesantren Majma’al Bahrain Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah. Adapun santunan dan buka bersama anak yatim dan pejuang veteran kita laksanakan di Hotel Yusro Jombang,” kata ketua panitia pusat acara, Kuswanto.

Sementara, Sekjen Dhibra Pusat, Khoirul Mudzakkir menambahkan bahwa, setiap tahun warga Shiddiqiyyah menggelar tasyakuran kemerdekaan dan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia dua kali, yakni pada tanggal 17 Agustus dan tanggal 09 Syahru Romadan mensyukuri kemerdekaan bangsa Indonesia dan tanggal 18 Agustus dan 10 Syahru Ramadan mensyukuri berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Jadi setiap tahun kami menggelar tasyakkuran kemerdekaan bangsa dan berdirinya NKRI secara nasional dua kali, bulan Agustus tahun Masehi dan bulan Romadlon tahun Hijriyyah. Ada 131 Perwakilan Dhibra Shiddiqiyyah kabupaten)kota Se-Indonesia,” ujar Khoirul Mudzakkir.

Ditambahkannya, jika di dalam bulan Agustus tasyakuran kemerdekaan bangsa dan berdirinya NKRI dengan doa sujud syukur dan program utama pembangunan Rumah Syukur Kemerdekaan Indonesia Layak Huni Shiddiqiyyah.

Adapun tasyakuran kemerdekaan bangsa dan berdirinya NKRI dalam bulan Ramadan juga dengan doa sujud syukur dan program utama buka bersama santunan anak yatim dan fakir miskin.

Secara nasional saat ini tercatat 3.268 anak yatim dan fakir miskin telah menerima santunan dengan total nilai santunan mencapai Rp 612.690.000.

“Ini data sementara yang masuk pada kami. Insyaallah seiring waktu data laporan dari daerah seluruh Indonesia akan terus dan bertambah,” terang Khoirul Mudzakkir.

Apa harapan dari tasyakkuran ini, menurut Ketua Umum Dhibra Pusat Shiddiqiyyah, Nyai Shofwatul Ummah, ada tiga poin doa dan harapan.

“Pertama kami berdoa semoga bangsa Indonesia aman, selamat, sejahtera. Kedua semoga bangsa Indonesia senantiasa tetap dalam jati dirinya. Ketiga semoga bangsa Indonesia tetap memiliki Indonesia, tetap menikmati dan dapat mensyukuri Indonesia,” tutur Nyai Showatul Ummah.(rif.hel)

Tags: