Siswa SMA Khadijah Surabaya Tabrak Pagar Sekolah

3-Toyota Yaris berwarna hitam dengan nopol L 1648 GW menabrak pagar Sekolah SMA Khadijah Surabaya, Minggu (2,11). AbednegoSurabaya, bhirawa
Kejadian kecelakaan terhadap siswa sekolah kembali lagi terjadi. Kali ini terjadi pada SY, siswa kelas X SMA Khadijah Surabaya, yang menabrak pagar sekolah saat belajar mobil di halaman, Minggu (2/11).
Dari kejadian ini, pagar tembok milik sekolahan hancur. Sementara kondisi mobil SY mengalami rusak parah, terutama dibagian belakang. Beruntung dalam kejadian ini, tidak ada korban.
Berdasarkan data yang dihimpun di lapangan menerangkan, SY bersama AG teman kelasnya, datang ke sekolah hendak menonton pertandingan bola basket di Graha Pena, Jalan Ahmad Yani, bersama rekan yang lainnya.
AG yang tinggal di Jalan Mastrip Surabaya, mendatangi rumah SY di daerah Kebraon. Dari rumah SY, keduanya mengendarai mobil Toyota Yaris berwarna hitam dengan nopol L 1648 GW. Karena bisa menyetir, AG mengemudikan mobil tersebut. Sesampainya di sekolah, teman yang diajak janjian tersebut sudah berangkat duluan. Akhirnya, keduanya tidak jadi menonton pertandingan tersebut.
Walaupun sudah memutuskan tidak melihat pertandingan bola basket di DBL, keduanya tidak langsung kembali pulang. Melainkan SY ingin belajar mobil di halaman sekolah tersebut. Keinginan SY untuk belajar mobil tersebut, sudah diingatkan oleh AG. Namun SY tetap ngotot dan bersikukuh untuk belajar mobil di halaman sekolah.
Niat SY harus dibayar dengan malapetaka. Pasalnya SY salah memasukkan gigi (porsneling, red) mobil, yang seharusnya maju menjadi mundur. Sehingga saat pedal gas diinjak oleh SY, mobil bukan maju malah mundur dengan kencang dan menabrak pagar sekolah. Beruntung, mobil tertahan oleh dua tiang penyangga, yang berada di trotoar depan sekolah.
“SY sebelumnya sudah saya peringatkan. Namun dirinya tetap ngotot dan ingin belajar mobil. Saat itu juga saya sempat menarik hand rem dan menormalkan porseneling. Namun mobil melaju kencang dan menabrak pagar,” ungkap AG di depan petugas Lantas Polsek Wonokromo, Minggu (2/11).
Sementara Bripka Mulikin, anggota Lantas Polrestabes Surabaya mengatakan, karena kejadian tidak sampai di jalan raya dan masih di seputar kompleks sekolah. Maka, kasus ini akan diserahkan ke Unit Lantas Polsek Wonokromo. “Kasus ini akan kami serahkan ke Unit Lalulintas Polsek Wonokromo,” terang Bripka Mulikin.
Sedangkan Kepala SMA Khadijah Muhammad Mas’ud mengatakan, pihaknya juga tidak mengetahui, kenapa mereka ke sekolah. Karena di sekolah tidak ada kegiatan ekstrakurikuler, dan itu sudah berlangsung dalam satu tahun ini. Selain itu, pihak yayasan melalui sekolah sudah memberikan himbauan dan sosialisasi, terhadap masalah lalulintas.
Adapun himbauan itu disampaikan dalam bentuk surat sudah diberikan kepada orang tua murid, pada saat siswa baru masuk sekolah. Selain itu, pihaknya juga terus melakukan sosialiasi terhadap para siswa, seusai Sholat Dhuhur.
“Himbauan yang diberikan berupa penegasan agar siapapun yang tidak mempunyai SIM, diharap tidak mengendarai kendaraan roda dua atau empat,” kata Mas’ud.
Lanjutnya, dari kejadian ini, pihaknya akan memanggil orang tua murid, sekaligus muridnya sendiri. Pihak sekolah akan melihat kejadian ini, dan akan memasukkan ke dalam buku poin. Buku ini berisi tentang pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh siswa. Kalau pelanggaran tersebut, sifatnya ringan, maka akan ditangani oleh guru Bimbingan Konseling (BK) dan wali murid.
Kalau sifatnya sedang, orang tua akan dipanggil. Namun kalau pelanggarannya berat, bisa saja murid tersebut dikembalikan kepada orang tua. “Kami akan melihat jenis pelanggaran yang terjadi saat ini. Namun yang pasti, kami akan memanggil orang tua murid, karena sudah ada himbauan yang diberikan sekolah kepada orang tua murid,” tandasnya. [bed]

Tags: