Siswi SMP Satu Atap Kota Batu Juarai Lomba Video Kreatif Nasional

Salah satu cuplikan video kreatif yang dibuat Devi Kisnadelia Indah Suci, siswi SMPN Satu Atap Pesanggrahan 02 yang berhasil menjuarai lomba video kreatif nasional.

Kota Batu, Bhirawa
Prestasi gemilang berhasil ditorehkan pelajar Kota Batu. Meskipun bersekolah d SMPN Satu Atap di wilayah terpencil di Kota Batu, Devi Kisnadelia Indah Suci berhasil menjuarai lomba video kreatif tingkat nasional. Lomba ini diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dalam memperingat HUT Kemerdekaan ke-76.
Kini Devi tercatat sebagai siswi kelas VIII di SMPN Satu Atap Pesanggrahan 02 yang ada di salah satu kawasan terpencil di Desa Pesanggrahan, Kecamatan/Kota Batu. Dan dinobatkan sebagai juara I dalam Lomba Video Kreatif Kemerdekaan ke 76.
Menurut Kepala SMPN Satu Atap Pesanggrahan 02 Kota Batu, Dra Ida Misaroh MPd, dalam lomba yang mengambil tema Rayakan Merdekamu, Devi berhasil menjadi juara I untuk kategori SMP/ SMPLB/sederajat dan SILN jenjang SMP. Untuk mengikuti lomba ini, Devi membuat video kreatif berdurasi 1 menit dengan judul Remaja Bicara Bhineka. Ternyata video milik Devi berhasil masuk 50 besar dari 9.260 video yang mengikuti lomba.
Ida menjelaskan, dalam seleksi selanjutnya Devi berhasil lolos 10 besar. Dan di babak ini Devi sukses masuk finalis 2 besar yang bisa berbincang langsung dengan Mendikbud Ristek, Nadiem Anwar Makarim.
“Alhamdulillah siswa kita menjuarai lomba video kreatif Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia yang digelar Kemendikbud. Sama sekali kami tidak menyangka kalau siswa kami juara 1,” ungkap Ida.
Ida menegeskan, awal mula keikutsertaan Devi dalam lomba ini berawal saat para guru mendengar pengumuman Lomba Video Kreatif Kemendikbud. Kemudian para guru segera mensosialisasikan adanya lomba ini kepada para siswa. Dan di SMP Satu Atap Pesanggrahan 02 ada dua siswa yang berminat untuk ikut serta, salah satunya Devi Kisnadelia Indah Suci
Sementara gagasan video yang dibuat Devi merupakan murni gagasannya sendiri. Hal ini didasarkan dari pengalaman pribadi dari Devi semasa kecil. Hal ini diungkapkan saat berbincang dengan Nadiem dalam penilaian yang dilakukan secara virtual.
“Saya diejek karena kulit saya yang hitam. Pengalaman ini saya jadikan karya. Untuk masyarakat Indonesia, jangan takut berbeda, karena bangsa ini sudah beragam. Tinggal bagaimana caranya kita menghargai sesama,” ujar Devi.
Dari gagasan ini kemudian disempurnakan lewat pendampingan para guru kemudian disajikan lewat karya video. Dalam proses pembuatan video, awalnya menggunakan video di HP Devi. Namun karena kualitas gambar kurang bagus, akhirnya pengambilan gambar menggunakan kamera sekolah dengan pendampingan guru. [nas]

Tags: