SKPD Pemprov Jatim Dituntut Punya Inovasi

Inovasi layananPemprov Jatim, Bhirawa
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo mewajibkan seluruh SKPD (satuan kerja perangkat daerah) di lingkungan Pemprov Jatim, untuk membuat dan memiliki inovasi layanan publik. Tujuannya agar pelayanan publik di Jatim menjadi yang terbaik dan bisa memenuhi tuntutan masyarakat yang semakin tinggi.
“Pak Gubernur (Gubernur Jatim Dr H Soekarwo) dalam beberapa kesempatan telah mewajibkan seluruh SKPD untuk membuat inovasi layanan publik. Nanti saat gelar Pameran Inovasi Pelayanan Publik pada 13 – 15 Juni bisa dipamerkan,” kata Kepala Biro Organisasi Setdaprov jatim, Setiadjit SH MM, dikonfirmasi, Senin (25/5).
Menurut dia, pihaknya telah memberikan standar-standar layanan publik kepada SKPD-SKPD pemprov. “Saya sebagai Kepala Biro Organisasi memberikan standar-standarnya. Namun Pak Gubernur inginnya melebihi standar yang ada. Contohnya seandainya izin itu selesai tujuh hari, Pak Gubernur inginnya selesai tiga hari. Jadi di atasnya standar,” ungkapnya.
Keputusan Gubernur ini, kata Setiadjit, cukup membuat kepala SKPD harus bekerja keras memikirkan inovasi apa yang akan ditampilkan. Mengingat pameran ini akan dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo. “Itu memang resiko menjadi kepala SKPD, tapi ini memang perintah Pak Gubernur, jadi misalnya ada yang tidak mau saya akan langsung lapor kepada pak Gubernur,” katanya.
Meski begitu, lanjutnya, sampai saat ini belum ada SKPD yang berani menolak ikut pameran itu. “Ya saya pikir karena ini perintah Pak Gubernur, saya kok yakin seluruh SKPD akan ikut serta. Dan saat ini semua telah mendaftar ikut pameran,” jelasnya.
Dalam Pameran Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2015 ini bakal ditampilkan seluruh unggulan Pelayanan Publik di Jatim, seperti ATM Samsat, Jembatan Timbang, dan lainnya. Pameran ini sendiri rencanaya akan ditempatkan di Lapangan Parkir Timur GOR Sidorajo.
“Pesertanya seluruh SKPD Pemprov, kemudian Pemerintah Kabupaten Kota/Kabupaten se Jatim, kecuali Kota Mojokerto dan Kabupaten Kediri yang beralasan tidak siap. Kemudian beberapa provinsi di Indonesia serta kementerian dan instansi pemerintah pusat juga memastikan ikut,” jelas Setiadjit.
Selama gelaran pameran tersebut juga diadakan lokakarya dengan pembicara dari United Nation Public Service Award (UNPSA) dan juga mengundang Hermawan Kertajaya dengan menampilkan top 99 atau 99 penerima penghargaan terbaik di Indonesia untuk saling tukar pendapat soal inovasi pelayanan publik.
“Dengan semboyan one agency one innovation saya yakin seluruh peserta yang ikut dalam pameran nanti memang benar-benar serius ikut, bukan sekedar menggugurkan kewajiban saja dan sebatas memenuhi perintah Pak Gubernur saja,” pungkasnya. [iib]

Tags: