Smanor Berbagi Ilmu dengan Disorda Papua dan SKOI Kaltim

Kepala Sekolah Smanor, Suswanto mengajak rombongan dari Disorda Papua melihat fasilitas latihan tenis meja di Smanor.

Sidoarjo, Bhirawa
Keberhasilan Sekolah Menengah Atas Negeri Olah Raga (Smanor) mencetak juara dunia dan atlet berprestasi internasional, membuat Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Papua dan Sekolah Khusus Olahragawan Internasional (SKOI) mengunjungi sekolah yang berada di Sidoarjo itu.
Dalam kunjungannya baik Disorda Papua maupun SKOI Kaltim pada 14 hingga 15 Desember untuk menggali informasi terkait program perekrutan atlet pelajar, pembinaan, metode pelatihan, program belajar hingga perekrutan pelatih.
Kepala Sekolah Smanor, Suswanto, mengaku senang mendapat kunjungan dari Disorda Papuan dan SKOI Kaltim, sebab kedua lembaga itu ingin menggali informasi terkait pembinaan maupun program belajar atlet pelajar.
Menurut Suswanto, Papua juga memiliki SMA Negeri Khusus Olahraga (Smankor) dan melakukan pembinaan. Namun mereka ingin mengetahui lebih dalam proses seleksi atlet, pembinaan hingga perekrutan pelatih.
“Saat saya menjelaskan, untuk masuk Smanor para peserta seleksi harus memiliki prestasi, kemudian mereka akan menjalani tes fisik, tes psikolgi dan potensi akademik. Agar proses itu berjalan dengan baik Smanor bekerjasama dengan Unesa,” terang Suswato saat dihubungi melalui telepon genggamnya, Selasa (21/12).
Suswanto menjelaskan, agar program perekrutan atlet dan proses pembinaan danberjalan dengan baik, Smanor juga bekerjasama dengan KONI Jatim, KONI kabupaten/kota dan Dispora Jatim maupun Dispora kabupaten/kota.
“Untuk masalah pelatih kami juga bekerjasama dengan lembaga itu, selain itu pelatih Smanor bisa berlatar belakan apapun baik dari Kemenpora, Dispora, ASN atau pelatih murni,” katanya.
Untuk pihak SKOI banyak menggali informasi tentang kurikulum pendidikan yang diterapkan oleh Smanor, sebab selama ini SKOI menerapkan kurikulum nasional atau pembelajaran seperti sekolah umum.
Sedangkan Smanor menerapkan kurikulum nasional modifikasi yang penekannya pada aplikasi di lapangan, seperti pelajaran agama, siswa diberi buku pendidikan agama tapi yang dinilai keseharian seperti salat berjamaah demikian juga dengan pelajaran lainnya.
“Selain itu jam belajar di Smanor dari pagi hingga pukul 11.30 selama lima hari dalam seminggu, sedangkan kurikulum nasional pagi hingga sore,” katanya.
Suswanto mengaku senang dengan kunjungan dari Disorda Papua dan SKOI Kaltim, ini menunjukkan Smanor menjadi rujukan bagi sekolah olah raga di Indonesia. ”Kami sangat senang dengan kunjungan itu dan berbagi ilmu,” katanya. [wwn]

Tags: