Smile Train Ciptakan Senyum Anak dengan 100 Ribu Operasi Sumbing Gratis

Pasien Smile Train Indonesia.

Jakarta, Bhirawa.
Menapaki tonggak sejarah penting dalam perjalanannya di tanah air, 100le Train Indonesia sebagai bagian dari organisasi nirlaba terbesar di dunia yang berfokus pada bantuan perawatan bibir sumbing dan celah langit-langit mulut.

Hari ini, menjadi momentum penting perayaan 100.000 operasi sumbing dari Sabang sampai Merauke yang dirayakan dengan tajuk 100K Surgery Celebration – Creating Smiles with Smile Train Indonesia.

Artinya, telah genap 100 ribu anak Indonesia mendapatkan kembali senyuman mereka berkat dukungan selama dua dekade dari Smile Train Indonesia beserta para mitra, lewat rangkaian operasi dan perawatan yang selama ini dikenal dengan Comprehensive Cleft Care (CCC).

Country Manager dan Program Director Smile Train Indonesia, Deasy Larasati mengungkapkan catatan Smile Train menyebutkan, di Indonesia tercatat, 1 dari 700 bayi terlahir dengan kondisi celah pada bibir dan/atau langit-langit mulut. Jika dibiarkan, kondisi dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental mereka untuk jangka panjang.

“Selama 20 tahun kami melihat langsung bagaimana permasalahan bibir sumbing dan/atau celah langit-langit mulut kerap dihadapi oleh anak-anak Indonesia di berbagai daerah, dan berbagai tingkatan ekonomi. Sejak tahun 2002, kami telah menyaksikan langsung bahwa edukasi dan akses terhadap fasilitas kesehatan kerap menjadi kunci agar kondisi sumbing bisa mendapat perawatan yang tepat. 100 ribu operasi yang kita selebrasikan hari ini, tentunya tidak akan terwujud tanpa dukungan utama dari keluarga pasien, rekan-rekan media yang senantiasa membantu kami menyebarkan pesan kebaikan, ratusan rumah sakit yang menjadi mitra kami, para dokter, pekerja sosial, para sponsor, serta mitra kami di TNI dan POLRI yang telah mendukung Smile Train untuk menjangkau lebih banyak pasien dari seluruh Indonesia, “ terangnya, Kamis (10/3).

Sementara itu sejumlah ahli kesehatan yang menjadi mitra, mulai dari dokter ahli bedah hingga psikolog; duduk bersama keluarga besar Smile Train Indonesia dan keluarga pasien untuk membahas 5 hal kunci penanganan bibir sumbing; Operasi Sumbing dan Comprehensive Cleft Care, Perawatan Terapi Wicara dan Kisah Sukses, Kesehatan Oral dan Perawatan Ortodontis Sumbing, Dukungan Psikologis melalui Buku “Mental Health Activities.”

“Indonesia adalah negara dengan alam yang indah dan juga senyuman-senyuman ramah di tiap sudutnya, sehingga Smile Train sangat bangga ketika kami mampu memberikan dukungan akan terciptanya senyuman anak-anak penerus masa depan. Kami mengucapkan selamat dan turut berbangga atas pencapaian 100 ribu operasi oleh Smile Train Indonesia, dan kami percaya bahwa masih banyak hal yang bisa dilakukan dan dengan dukungan keluarga pasien, para donator dan mitra serta seluruh masyarakat Indonesia. Perayaan 100.000 operasi bukanlah akhir perjalanan, melainkan tapak langkah baru bagi Smile Train agar dapat memperluas dan memberikan perawatan komprehensif terbaik, demi terciptanya lebih banyak senyum anak Indonesia,” jelas President & CEO Smile Train, Susannah Schaefer.

Catatan penting, kiprah 20 tahun Smile Train Indonesia diantaranya bermitra dengan ratusan rumah sakit, tenaga kesehatan dan berbagai institusi dari seluruh Indonesia.

Pada seluruh aktivitasnya, Smile Train Indonesia didukung oleh ratusan rumah sakit, tenaga kesehatan, serta berbagai institusi pemerintah, swasta, dan masyarakat dari seluruh Indonesia.

Hingga saat ini, Smile Train Indonesia telah bermitra dengan lebih dari 500 rumah sakit, lebih dari 100 dokter, pekerja sosial, dan juga didukung oleh TNI dan POLRI untuk menjangkau lebih banyak pasien di seluruh Indonesia.

Tidak hanya itu, Smile Train Indonesia juga didukung oleh banyak komunitas lokal, para donator, hingga beragam institusi baik pemerintahan maupun swasta.

Acara ini turut didukung oleh dokter sekaligus musisi dr. Tompi dan Selebriti Kahitna yang hadir dalam acara puncak pada 11 Maret 2022 sebagai bentuk dukungan terhadap perjalanan Smile Train Indonesia selama dua dekade. [riq.ira.hel]

Tags: