SPAB BPBD Jatim Bentuk Ketangguhan Bencana di SMAN Candipuro Lumajang

Pembukaan SPAB BPBD Jatim di SMAN Candipuro Lumajang, Selasa (27/9).

Lumajang, Bhirawa
Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) BPBD Jatim menyasar SMAN Candipuro, Kabupaten Lumajang, Selasa (27/9). SPAB dibuka Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Budi Santosa didampingi Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim, Andhika N Sudigda.
Hadir dalam SPAB ini, Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, H Artono; Kalaksa BPBD Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastadi; Sub Koordinator Sub Substansi Pencegahan BPBD Jatim, Dadang Iqwandy dan Tim SPAB. Selanjutnya, Kepala SMAN Candipuro, Anang Dwi Ujianto; Kacabdin Pendidikan Wilayah Jember, Mahrus Syamsul dan Komite Sekolah SMAN Candipuro, Eko Budi Santoso.
Pembukaan SPAB ditandai dengan penyerahan poster kebencanaan dan peralatan Prokes Covid 19 kepada pihak SMAN Candipuro. SPAB akan berlangsung selama dua hari ini juga disemarakkan dengan hadirnya Mosipena atau Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana.
Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, H Artono, mengapresiasi upaya BPBD Jatim dalam membangun kapasitas masyarakat di lingkungan sekolah. Khususnya dalam membentuk ketangguhan lingkungan sekolah saat terjadi bencana.
Langkah edukasi ini, sambung Artono, sangat penting bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana. Khususnya masyarakat yang ada di Kabupaten Lumajang tak terkecuali. Pihaknya berharap SMAN Candipuro bisa menjadi pioner bagi pengembangan sistem pengurangan risiko bencana bagi masyarakat di wilayah Magetan.
Sehingga, lanjutnya, SPAB yang diinisiasi BPBD Jatim ini bisa bermanfaat bagi masyarakat maupun lingkungan sekolah dalam pengurangan risiko bencana. Pihaknya juga mengapresiasi keberadaan Mosipena sebagai sarana pembelajaran kebencanaan.
“Ke depan, kami bersama anggota Komisi E DPRD Jatim akan mendukung tambahan alokasi jumlah Mosipena,” ungkapnya.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Jatim Budi Santosa menjelaskan, tentang berbagai ragam jenis bencana, potensinya dan faktor penyebab kejadiannya. Mitigasi bencana dan menjaga kelestarian alam sangatlah penting dilakukan. Sebab, beberapa ragam bencana yang ada ini terjadi akibat ulah manusia sendiri.
“Aksi cinta lingkungan, khususnya tandur dan tandur bisa terus dikembangkan. Terutama dengan adanya program SPAB di SMAN Candipuro ini sekaligus mengedukasi pihak sekolah terkait potensi bencana dan pengurangan risikonya. Sehingga dunia pendidikan dapat berpartisipasi dalam hal mitigasi bencana,” ucapnya.
Terkait kegiatan SPAB BPBD Jatim, Kepala SMAN Candipuro, Anang Dwi Ujianto menyampaikan ucapan terimakasih kepada BPBD Jatim. Khususnya atas ditunjuknya sekolah SMAN Candipuro sebagai lokasi SPAB. Sebab, ancaman bencana di lingkungan sekolahnya ini, selain erupsi Gunung Semeru juga angin puting beliung dan gempa bumi.
“Dengan Program SPAB ini para siswa dan pihak sekolah bisa menguasai strategi mitigasi dan bisa menjadi sekolah tangguh saat terjadi bencana,” tandasnya. [bed.fen]

Tags: