Stakeholders Ketenagakerjaan se Jatim Deklarasi Gotong Royong Menangkan Indonesia dari Covid-19

Deklarasi Gotong Royong di Sidoarjo.

Jakarta, Bhirawa.
Menaker Ida Fauziyah bersama stakeholders (pemangku kepentingan) Ketenagakerjaan se Jawa Timur, melakukan Deklarasi Gotong Royong memenangkan Indonesia dari pandemi Covid-19. 

“Spirit kolaborasi antara pemerintah, pengusaha dan pekerja/buruh, perlu secara terus menerus dikampanyekan, digaungkan hingga tingkat daerah. Untuk mengatasi tantangan ketenagakerjaan yang dilandasi semangat saling peduli, optimis dan bersama – sama bangkit dari dampak pandemi Covid-19,” ajak Menaker dalam acara penandatanganan komitmen gotong royong antara Kemnaker dengan KADIN, APINDO dan Serikat Pekerja/ Serikat Buruh (SP/SB) se Jawa Timur, di Museum Mpu Tantular-Sidoarjo, Kamis (5/8).

Ida Fauziyah lebih jauh menyatakan; Kunci utama menghadapi situasi pandemi Covid-19, adalah harus memiliki percaya diri yang tinggi dan selalu optimis. Selai itu, kreativitas dan inovasi, harus terus dilakukan untuk dapat bangkit dari keterpurukan. 

“Yang paling penting lagi, adalah semua upaya ini tidak bisa dijalankan secara parsial. Tetapi harus dilakukan secara serentak, bersama-sama dengan melibatkan pengusaha dan pekerja. Sebagai tanggung jawab dan persoalan bersama,” ujar Ida Fauziyah.

Dia menaruh harapan besar kepada dunia usaha dan SP/SB untuk bahu membantu, ikut aktif dalam mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Yang secara simultan mempercepat herd imunity (imunitas kelompok) pada seluruh rakyat Indonesia.

“Saya berharap, komitmen Gotong Royong ini dapat memenangkn Indonesia dari pandemi Kita belum kalah dan kita tidak akan kalah. Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh,” ujar Ida

Selain pandemi Covid-19, tambah Menaker, terdapat juga tantangan disrupsi yang dihadapi masyarakat pekerja. Dimana, era otomasi yng datang lebih cepat akibat tidak terbentuknya laju digitalisasi.

Menurut nya, tantangan disrupsi ini dihadapi pekerja/buruh di seluruh dunia. Masyarakat ter marjinalkan, pekerja berpendiikan dan ketrampilan rendah, menjadi golongan yng paling terdampak. Mereka juga akan menjadi korban pertama digitalisasi otomasi. 

“Indonesia dengan mayoritas angkatan kerja yang mash minim pendidikan dan ketrampilan, harus mengantisipasi tantangan ini,” ajak Ida.

Menaker Ida Fauziyah.

Berikut isi penandatanganan komitmen gotong royong itu;

Pertama, menyelesaikan segala pertikaian dan konflik melalui dialog yang sehat dan kompromi yang adil.

Kedua, menepis semua berita bohong (hoax) terkait pandemi Covid-19 yang tidak berdasar pada kajian medis.

Ketiga, tetap mematuhi protokol kesehatan 5M pasca penerapan PPKM Darurat atau Level 1-4 dan masa-masa sesudahnya.

Keempat, meniadakan pengumpulan massa yang berpotensi menyebarkan virus Corona. Dan membawa semua bentuk perselisihan ke meja perundingan dengan kepala dingin dan bertanggung jawab.

Kelima, pemerintah mengupayakan langkah- langkh praktis dan strategis memperbaiki situasi industri dan Ketenagakerjaan di seluruh Indonesia, selama dan pasca pandemi Covid-19.
Keenam, saling mengingatkan. Khususnya dalam hal penegakan protokol kesehatan di lingkungan kerja. (ira).

Tags: