Tangkal Radikalisme di Media Sosial

Seiring pesatnya kemajuan teknologi dan informasi serta semakin massifnya pengguna internet tentu memberikan segala kemudahan sekaligus ancaman bagi masyarakat. Salah satunya, adalah ancaman pengguna media sosial yang berpotensi dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok intoleran untuk menyebarkan paham radikalisme dan ideologi anti Pancasila di dunia maya dengan tujuan untuk menimbulkan propaganda yang mengacu pada paham radikalisme dan terorsime.

Potensi realitas yang demikian, tentu tidak bisa dibiarkan. Upaya pencegahan pun meski dilakukan oleh pemerintah dan semua pihak. Karena itu membangun kesiapsiagaan digital dalam bentuk: daya tangkal yang kuat, deteksi dini, dan resistensi terhadap konten radikalisme di media sosial sangat penting untuk ditanamkan kepada generasi bangsa. Pasalnya, karakter dan tingkat literasi media individu berperan penting untuk menyaring referensi yang dibaca, karena algoritma dalam internet cenderung akan memberikan referensi sesuai atas seringnya yang dibaca. Itu artinya, jika seseorang suka dengan konten-konten keras, radikal terorisme dan kebencian maka dengan sendirinya referensi yang muncul adalah konten-konten sejenis. Namun sayangnya individu itu sendiri yang kurang cakap menyaring filter yang negatif.

Mengingat media sosial dan internet adalah media yang paling mudah dan murah untuk melakukan serangan dan mempengaruhi mind set masyarakat. Maka perlu kesiapsiagaan digital dalam bentuk daya tangkal yang kuat, deteksi dini, dan resistensi untuk mencegah penyebaran paham radikal melalui konten di dunia maya atau media sosial. Salah satunya dengan menetralisir paham-paham radikal dengan deradikalisasi dan kontra radikalisasi. Kontra radikalisasi perlu dilakukan untuk membangun pertahanan diri agar tidak mudah terpapar ancaman paham radikal. Sedangkan deradikasliasi diperlukan guna mengubah paham seseorang yang radikal menjadi tidak radikal.

Berangkat dari kenyataan itulah, maka sudah semestinya pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bisa memberikan pemahaman mendalam terkait paham radikalisme dan terorisme kepada masyarakat. Pasalnya, upaya untuk mewujudkan Indonesia yang rukun, damai, dan sejahtera merupakan bagian dari tugas BNPT. Namun tugas tersebut perlu adanya dukungan dari seluruh stakeholder dari Kementerian/Lembaga di Indonesia dan juga seluruh lapisan masyarakat.

Asri Kusuma Dewanti
Dosen FKIP Univ. Muhammadiyah Malang.

Rate this article!
Tags: