Targetkan Kota Sehat Kategori Wistara, Kota Mojokerto Terjunkan 1.625 Kader Motivator

Kota Mojokerto, Bhirawa
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menegaskan, predikat Kota Sehat adalah salah satu indikator yang diberikan oleh pemerintah pusat terkait pembangunan suatu daerah di bidang kesehatan. Kota sehat menjadi istilah untuk suatu kondisi kota bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni penduduk.

Untuk itu saya mengajak berbagai pihak dalam mewujukan Kota Mojokerto Sehat, termasuk para kader motivator. Jika tahun 2019 Pemkot Mojokerto meraih Kota Sehat kategori Swasti Sabha Wiwerda maka tahun 2023 target kita kategori Wistara.

Karena saya menyadari jika pemerintah daerah tidak bisa bergerak sendiri, melainkan juga dibutuhkan partisipasi masyarakat.

“Panjenengan inilah wakilnya warga di masing-masing lingkungan, untuk berpartisipaai mewujudkan Mojokerto sebagai Kota Sehat,” ujar Wali Kota Ika dalam Pelatihan Kader Motivator Tahun 2022, yang kini jumlahnya mencapai 1.625 orang, Selasa (29/11)siang

Lebih lanjut ditambahkan Wali Kota, Perlu diketahui jika penilaian Kota Sehat dilaksanakan tiap dua tahun sekail. Di tahun 2019, Kota Mojokerto meraih predikat Kota Sehat kategori Swasti Sabha Wiwerda. Pada penilaian tahun 2023 esok, Pemkot Mojokerto menargetkan kategori Wistara. Sekali lagi saya harapkan para kader Motivator bisa menjadi contoh di masyarakat..

Mengingat pentingnya peran Kader Motivator, Pemkot Mojokerto melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Bencana (Dinkes P2KB) terus menerus menggelar pelatihan kader dan juga memiliki sejumlah program yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas kinerja 1625 Kader Motivator se-Kota Mojokerto, jelas Wali Kota.

Sementara itu Asisten Administrasi Umum Provinsi Jatim Ahmad Jazuli yang hadir sebagai nara sumber dalam kegiatan pelatihan yang berlangsung di Convention Hall Mall Pelayanan Publik (MPP) Gajah Mada lt.4 hari ini. membagikan perihal Kiat Sukses Berkhidmat.

“Berkhidmat itu berarti melayani. Panjenengan sebagai kader motivator syarat pertama adalah memiliki niat bekerja sebagai ibadah,” mengutip Jazuli.

Selain pelatihan semacam ini, juga terdapat program orientasi lapangan. Dalam waktu dekat, seluruh kader rencananya akan berkunjung ke Kabupaten Banyuwangi untuk melakukan studi komparasi perihal tatanan Pariwisata Sehat sebagai salah satu indokator Kota Sehat. (Min.gat)

Tags: