Temuan Arkeologis Sugihwaras dan Bulurejo Jombang Bakal Diekskavasi

Struktur bata kuno di Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang yang ditemukan warga beberapa waktu lalu.

Jombang, Bhirawa
Dua temuan arkeologis seperti bata kuno di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngoro dan Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang bakal ditindaklanjuti oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur (Jatim). Lembaga pemerintah yang membidangi pelestarian benda-benda cagar budaya itu bakal melakukan kegiatan elskavasi di dua lokasi tersebut.
Hal itu seperti dikatakan Arkeolog BPCB Jatim, Wicaksono Dwi Nugroho saat dimintai keterangan wartawan media ini lewat sambungan What’s App Telepon Seluler (Ponsel) nya, Senin malam (02/11).
Wicaksono mengatakan, pihaknya akan merencanakan ekskavasi di lokasi ini tahun depan. sebelum pelaksanaannya, BPCB Jatim akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan Pemkab jombang, dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupsten Jombang.
“BPCB Jatim akan melakukan kajian, yang hasilnya mengeluarkan saran dan rekomendasi pelestariannya kepada Pemkab Jombang,” tulis Wicaksono.
Ditanya lebih lanjut tentang berapa hari ekskavasi yang akan dilakukan BPCB Jatim di dua lokasi tersebut, Wicaksono menjelaskan, pihaknya akan melakukan penjajagan selama lima hari. Beberapa waktu yang lalu, Wicaksono juga pernah menyebutkan, temuan bata kuno Sugihwaras ini diduga merupakan peninggalan era Kerajaan Majapahit.
Temuan struktur bata-bata kuno di Desa Sugih Waras, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang merupakan temuan yang pernah mencuat pada sekitar awal tahun 2017 yang lalu. Munculnya bata-bata kuno yang membentuk layaknya struktur dinding bangunan tersebut diketahui setelah adanya aktifitas penambangan pasir di lokasi tersebut.
Lokasi temuan bata kuno di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang sebenarnya berdekatan dengan temuan struktur bata kuno di Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang yang juga pernah ditulis media ini beberapa waktu yang lalu. Jarak kedua lokasi hanya sekitar kurang dari 100 meter saja.
Saat mencuat di media, temuan bata kuno di Bulurejo juga didahului adanya aktifitas penambangan pasir. Selain struktur bata kuno, penambang pasir juga menemukan sejumlah benda yang ditengarai merupakan benda kuno seperti peralatan terbuat dari tanah hingga serpihan tengkorak pada saat itu.
Sastrawan Binhad Nurrohmat yang mengunjungi lokasi struktur bata kuno Sugihwaras, Minggu (17/11) memberikan pendapatan bahwa, dulunya struktur bata kuno di Sugih Waras ini pernah tertimbun material abu dan pasir letusan gunung.
“Saya duga dulu ada pemukiman kuno di sini. Sebagian struktur bata masih tampak bekas lahar dan batu,” ujar Binhad Nurrohmad saat itu.
Tentang temuan struktur bata kuno di Desa Sugihwaras ini juga pernah disebut di laporan Survey Penyelamatan Situs Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Jombang oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur (Jatim) beberapa waktu yang lalu dengan sebaran data arkeologis lainnya seperti temuan struktur bata kuno Bulurejo, Diwek, Jombang maupun Candi Arimbi di Desa Ngrimbi, Bareng, Jombang.
Sementara itu, dikonfirmasi terkait rencana ekskavasi BPCB Jatim di Sugihwaras dan Bulurejo dan apa yang akan dilakukan Pemkab Jombang, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang, Agus Purnomo menerangkan, pihaknya hingga saat ini sepenuhnya masih menyerahkan ke BPCB Jatim.
“Kita selalu komunikasi dengan mereka untuk melakukan langkah yangg terbaik terkait temuan tersebut,” kata Agus Purnomo, Selasa (03/12).
Tentang misalkan jika nantinya pihak BPCB Jatim meminta bantuan kepada Pemkab Jombang terkait ijin melakukan kegiatan ekskavasi kepada para pemilik lahan di dua lokasi temuan arkeologis ini, Agus Purnomo menjelaskan, pihaknya bakal melakuka. komunikasi dengan Kepala Desa setempat sebelum mengambil langkah lebih lanjut.
“Yang terpenting jangan sampai ada pihak-pihak yang dirugikan,” pungkas Agus Purnomo.(rif)

Tags: