Tim Juri MBS Telisik Pembelajaran di Masa Pandemi

Juri Penganugerahan MBS lakukan penilain di SMPN 2. [wiwit agus pribadi]

Probolinggo, Bhirawa
Pembelajaran di masa pandemi menjadi salah satu poin penilaian dewan juri dalam Penganugerahan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Sebab, di masa pendemi proses belajar mengajar harus tetap berjalan dan harus dilakukan secara online atau Dalam Jaringan (Daring). Tim Juri MBS tingkat SD menyasar dua lembaga. Yakni, SDN Tisnonegaran 1 dan SDK Mater Dei, Kamis (24/9).
Menurut salah seorang juri, Achmad Philip, dalam visitasi lebih mengarah pada persiapan pelaksanaan pembelajaran di era pandemi. Apakah sesuai arahan Kementerian atau belum. Selain itu, untuk mempertajam proses penilaian, setiap juri menangani setiap dokumen.
Seperti, Kasiadi yang fokus dalam penilaian RKS dan Agus Windarti fokus pada KTSP. Wiwik Agustin, fokus pada penilaian pembelajaran, sedangkan dirinya fokus pada Silabus dan RPP. Jadi, pada intinya visitasi tahap dua ini fokus pada pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi Covid 19. Nah itu beragam, ada Daring, Luring, dan sebagainya. ”Apakah hal tersebut sesuai dengan apa yang diinginkan Kementerian Pendidikan atau tidak,” ujarnya.
Mengenai hal yang menonjol di SDN Tisnonegaran 1, Philip enggan mengungkapkannya. Katanya, setiap sekolah memiliki kekurangan dan keunggulan masing – masing. ”Kalau masalah itu setiap sekolah mempunyai keunggulan dan kekurangan masing – masing. Nantinya akan kami diskusikan lebih lanjut,” tuturnya.
Kepala SDN Tisnonegaran 1, Catur Maharani, mengaku optimistis sekolahnya bisa lolos dalam tahapan visitasi ini. Mengingat, sejauh ini tidak ada kendala khusus dalam pelaksanaannya. Selanjutnya menjadi bahan evaluasi program serta yang terakhir sebagai aktualisasi sekolah.
Dewan Juri Penganugerahan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) terus melakukan kunjungan ke sejumlah sekolah, juri mengunjungi SMPN 1 dan SMPN 2 Kota Probolinggo. Dalam visitasi ini, juri minta para guru dan perangkat sekolah tidak tegang. Sebab, jika tegang bisa memberikan jawaban tidak akan selaras dengan pertanyaan yang diajukan. Wawancara, wawancara merupakan hal penting untuk melengkapi dokumen yang ada.
Sedangkan salah satu juri untuk tingkat SMP, Kholis Hasyim, menambahkan, proses yang tepat untuk dinikmati dan tidak perlu terlalu rumit. Siapapun banyak yang tidak suka. Makanya, saat akan dilakukan, tiga bulan sebelumnya, sebuah lembaga mulai mempersiapkan datanya. Harapan saya proses pemesanan ini saja. Sehingga tidak terlalu tegang.
Menurutnya, proses wawancara sangat penting, karena dokumen yang disajikan tidak akan berbicara banyak jika tidak ada yang menjelaskan. ”Di samping kami melihat dokumen, wawancara, sehingga ada gambaran yang lebih lengkap,” lanjutnya.
Kholis didampingi dua rekannya. Yakni, Dwi Rini yang mengoreksi dokumen RKS dan Endang Sulis, bagian penilaian proses pembelajaran online dan sejumlah keunggulan lainnya. Kholis mengecek dokumen 1, 2, dan 3.
Kepala SMPN 2 Kota Probolinggo, Agus Mujianto mengatakan, sekolahnya sudah melaksanakan pembelajaran jarak jauh sejak Maret lalu. Semua guru di sekolahnya juga cukup mahir menggunakan komputer. Termasuk membuat media pembelajaran animasi sendiri. ”In sya Allah SMPN 2 sekolah satu-satunya yang sudah tertier melakukan Google Class Room,” ungkapnya.
Dengan adanya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), kata Agus, sekolahnya tidak begitu kesulitan menerapkannya. Diharapkan, apa yang menjadi keunggulan sekolahnya memberikan dampak yang baik dan sesuai harapan. ”Karena dari tahun ini PJJ, maka kami yakin tidak ada masalah yang begitu besar. Mudah-mudahan hasilnya sesuai harapan,” tambahnya. [wap]

Tags: