Tingkatkan Layanan Kesehatan Lansia dengan RS Geria Tri

Waridza Kasi Analis Kesehatan di Dinas Kesehatan Jawa Timur saat memaparkan materinnya dalam Rakor Peningkatan Kualitas Layanan Kesehatan Ibu hamil, Balita dan Lasia dalam upaya mendukung percepatan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang diselenggarakan oleh Bakorwil V Jember, Kamis (12/12).

Jember, Bhirawa
Pelayanan kesehatan bagi penduduk lanjut usia (lansia) diharapkan lebih ditingkatkan. Apalagi jumlah penduduk lansia dari tahun ke tahun terus bertambah. Berdasarkan proyeksi data pendududuk lansia, dari 2010 – 2045 akan terus mengalami peningktan. Mulai 2010, jumlah lansia berjumlah 18 juta (7,56 %) akan naik mencapai angka 63,3 juta jiwa atau 19,9% ditahun 2045.(data BPS 2018).
Seperti yang disampaikan oleh Latifah Hanung dari Dinas Sosial Kabupaten Lumajang saat rakor Peningkatan Kualitas Layanan Kesehatan Ibu hamil, Balita dan Lasia dalam upaya mendukung percepatan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang diselenggarakan oleh Bakorwil V Jember, Kamis (12/12).
“Selama ini penanganan lansia miskin khususnya lansia yang sakit (tidak bisa aktivitas sendiri) tidak pernah mendapat perhatian. Mereka (lansia) kebanyakan ditangani oleh desa bersama relawan. Mulai dari memandikan hingga memberi makan, dengan anggaran desa yang terbatas. Ini sangat memberatkan. Oleh karena itu, saya berharap pemerintah juga memberikan perhatian lebih bagi lansia yang mengalami gangguan kesehatan seperti ini,” ujarnya Hanung.
Hanung bermimpi agar pemerintah mendirikan panti bagi lansia plus dengan klinik kesehatannya.” Kalau panti saja tidak ada medisnya (klinik kesehatan) kurang sempurna. Kalau klinik saja, pelayanan penampingan kurang optimal. Lebih pas panti plus klinik, sehingga mereka disamping mendapat layanan dari pendamping, mereka juga mendapat layanan media,” bebernya.
Pernyataan Hanung dalam rakor mendapat respon positif dari Waridza Kasi Analis Kesehatan di Dinas Kesehatan Jawa Timur yang hadir sebagai nara sumber. Menurut Waridza, penanganan lansia dalam tarap pengembangan. Bahkan Pemerintah bersama Bappenas dan OPD terkait kedepan akan prioritaskan layanan bagi lansia.
” Memang kita aku, selama ini koordinasi masing-masing OPD masih kurang optimal. Dengan pertemuan-peremuan semacam ini, diharapkan ada singkrunisasi, koordinasi, kolaborasi dan solusi terkait penanganan lansia kedepan, utamannya terkait pengalokasian anggaran,” bebernya.
Terkait panti jompo plus klinik, Waridsa mengaku sudah menjadi bahasan lembaganya. Bahkan perijinnya dalam proses penggodokan ditingkat kementrian. ” Ibu Gubernur sudah merencanakan akan didirikan rumah sakit “Geria Tri” khusus bagi lansia. Kini sudah dalam pembahasan,” tandasnya pula. Terkiat penanganan kematian ibu, anak dan kasus stunting, Waridsa mengaku sudah berjalan sesuai dengan standar yang sudah ditentukan.
Sementara, UPT Pelayanan Sosial Tresn Werda(PSTW) Eni Tri Nuraini salah satu lembaga milik Dinas Sosial Provinsi Jatim di Jember mengaku, selama ini layanan yang diberikan kepada para lansia terjadwal dengan baik. Mulai dari bimbingan kesehatan hingga bimbingan sosial yang bersifat rekreatif. ” Untuk kesehatan, mereka rutin olahraha, kerja bakti, bimbingan rohani, kita datangkan tokoh agama dan bimbingan sosial yanh bersifat rekreatif dengan menyanyi, baca puisi. Ini dilakukan secara rutin agar fungsi sosialnya berfungsi kembali,” terangnya.
Eni menampik jika pelayanan pemerintah terhadap para lansia dinilai setenga hati. Lansia itu bukan orang buangan, meskipun dia ditelantarkan. Mereka itu diberdayakan, supaya mereka sama dengan lansia lain yang ada dirumah.”Mereka kebanyakan dibuang oleh keluarganya dan secata psikis mereka terganggu. Tapi di lembaga kami, mereka kita berdayakan kembali agar menjadi lansia yang memiliki martabat,” ujar Eni. Eni mengaku setuju program pemerintah yang akan mendirikan rumah sakit khusus bagi lansia. Karena mereka akan lebih tertangani utamanya bagi lansia yang membutuhkan perawatan secara khusus.
Secara terpisah, Kepala Bakorwil V Jember R.Tjahjo Widodo berharap rakor tersebut menghasilkan rekomendasi untuk disampaikan kepada Gubernur agar bisa ditindaklanjuti oleh OPD teknis sesuai tugas pokok dan fungsinya. ” Pertemuan ini kami anggap punya nilai strategis, untuk mensingkronkan langkah-langkah strategis dimasing-masing OPD terkait, dalam penanganan tingginya angka kematian ibu, anak dan stunting serta penanganan lansia khusunya diwilayah Bakorwil V Jember ini,” pungkasnya pula. (efi)

Tags: