Tjatur Ambarwati, Orang Pertama Kota Madiun Raih Penghargaan Upakarti

Tjatur Ambarwati meraih penghargaan bergengsi di bidang industri kecil dan menengah yang diterima dari Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita di kantor kementerian terkait, 19 Desember 2022 lalu. [istimewa/bhirawa]

Manfaatkan Barang Bekas dan Tak Pelit Berbagi Ilmu
Kota Madiun, Bhirawa
Tjatur Ambarwati, warga Kelurahan Klegen Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun akhirnya berhasil meraih penghargaan Upakarti 2022. Ambar menjadi orang pertama di Kota Pendekar yang meraih penghargaan bergengsi di bidang industri kecil dan menengah tersebut. Piagam penghargaan diterima Ambar dari Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita di kantor kementerian terkait, 19 Desember 2022 lalu.
Perjalanan Ambar hingga mendapatkan Penghargaan Upakarti itu juga tidak mudah. Ia kali pertama menjadi perwakilan Kota Madiun untuk di tingkat provinsi. Lolos dari tingkat provinsi dia berhak mewakili ke tingkat nasional. Ada enam orang dari Jawa Timur untuk di tingkat nasional kala itu.
Penilaian berlanjut, termasuk kunjungan lapang dari dewan juri. Ambar juga mengikuti penilaian wawancara dan presentasi secara langsung di hadapan dewan juri tingkat nasional di Jakarta. Kerja keras itu berbuah manis dengan diraihnya Penghargaan Upakarti tersebut.
“Puji Tuhan. Sangat bersyukur sekali ya. Dari sekian banyak orang-orang hebat dari seluruh negeri, saya bisa mendapatkan itu,” kata Ambar, Selasa (3/1).
Upakarti merupakan penghargaan yang diberikan kepada orang-orang yang dianggap berprestasi atau berjasa di bidang industri kecil dan menengah. Nah, berkat kiprahnya, Ambar dinilai layak mendapatkan penghargaan itu untuk kategori jasa pengabdian.
Ambar tidak sendiri. Total ada enam peraih penghargaan seperti Ambar dari seluruh pelosok negeri. Di Jawa Timur terdapat dua peraih penghargaan. Selain Ambar dari Kota Madiun, terdapat Adib Nurdiyanto dari Kabupaten Bojonegoro.
“Dari awal saya tidak pernah berfikiran mendapatkan ini. Saya hanya ingin membantu sesama dengan memanfaatkan barang-barang bekas yang tidak terpakai. Sama sekali tidak tahu kalau ada penghargaan ini,” ungkapnya.
Ambar memang diusulkan Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Kota Madiun untuk mewakili Kota Pendekar. Nama Ambar muncul karena memang aktif di organisasi PKK dan dikenal kreatif. Dia juga didapok sebagai ketua kelompok tani di Kelurahan Klegen Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun. Ambar memiliki usaha kerajinan dari barang bekas yang diberi nama Brovelda.
Yang membuatnya berbeda adalah ia tidak pelit berbagi ilmu. Bahkan, dia menggerakkan ibu-ibu sekitar tempat tinggalnya untuk turut berkarya dari barang bekas. Setidaknya, sudah lebih dari seribu orang yang pernah ikut pelatihan bersamanya sejak 2012 silam. Beberapa di antaranya sukses mendirikan usaha kerajinan sendiri.
“Karena saya petani, ada banyak waktu luang terutama selama masa tanam. Sementara itu, saya banyak melihat botol-botol bekas tidak terpakai. Kenapa itu tidak dimanfaatkan. Awalnya dari situ,” terangnya.
Saat ini, Ambar masih aktif memberikan pelatihan kepada sesama. Bahkan, terbaru dia mulai memberikan pelatihan kepada penyandang disabilitas. Baik yang masih anak-anak sampai yang sudah dewasa.
Ambar memberikan pelatihan untuk SLB setiap Rabu dan Kamis. Ambar berharap anak-anak tersebut memiliki keterampilan dan bisa mandiri ke depannya. Semua pelatihan yang diberikan Ambar gratis alias tidak dipungut biaya. Bahkan, Ambar kerap merogoh kocek pribadi untuk membeli bahan dan peralatan.
“Mereka harus punya kesempatan yang sama. Harus bisa mandiri ke depannya. Siapa tahu dengan pelatihan kerajinan seperti ini bisa menjadi jalan mereka hidup mandiri,” ujarnya. [dar.ant]

Tags: