TPD Ganjar-Mahfud Jatim Garap Pemilih Bimbang

Surabaya, Bhirawa
Survei terbaru Litbang Kompas terkait Pilpres 2024, tak membuat Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Jatim berkecil hati. Justru, mereka menyebut setiap hasil survei dijadikan bahan untuk meramu strategi pemenangan untuk sukses di Pilpres mendatang.

Wakil Ketua TPD Ganjar-Mahfud Jatim Budi Sulistyono alias Kanang menyebut, pihaknya selalu memperhatikan hasil survei. Termasuk, hasil survei terbaru dari Litbang Kompas yang menunjukkan pasangan Ganjar-Mahfud memiliki elektabilitas 15,3 persen.

Angka itu menempatkan Ganjar-Mahfud di urutan ketiga dibawah Prabowo-Gibran di urutan pertama dengan elektabilitas 39,3 persen suara. Lalu, paslon Anies-Muhaimin meraih 16,7 persen dan berada di urutan kedua. Sementara pemilih yang masih bimbang (undecided voters) mencapai 28,7 persen.

Survei tersebut berlangsung pada 29 November-4 Desember 2023 dengan melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia. Metode tersebut memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error lebih kurang 2,65 persen. “Pasti semua survei punya standar masing-masing. Semua survei kita anggap benar baik yang Ganjar-Mahfud unggul atau tidak,” kata Kanang saat dikonfirmasi dari Surabaya, Selasa (12/12).

Menurut Kanang, setiap hasil survei dijadikan bahan untuk strategi berikutnya. Selain mempertahankan pemilih loyal, strategi juga dipakai untuk menggaet pemilih bimbang atau undecided voters. Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas tersebut, persentase pemilih bimbang masih relatif besar. Kanang menyadari hal itu sebagai potensi suara.

Mantan Bupati Ngawi dua periode itu pun mengaku optimistis suara pemilih bimbang bisa bergeser ke paslon nomor urut 3 yakni Ganjar-Mahfud. Kanang mengaku yakin, sebab sudah memiliki strategi andalan. “Itu yang menjadi undecided voters yang menjadi strategi dan menjadi target kita,” ungkap Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim tersebut.

Peneliti Litbang Kompas Bambang Setiawan, dalam catatannya di Harian Kompas mengungkapkan jumlah pemilih yang masih ragu-ragu menetapkan pilihannya kepada pasangan capres-cawapres memang masih mencapai angka 28,7 persen. Angka itu terbilang besar mengingat pemilu tinggal dua bulan lagi.

Persentase ini tak berbeda jauh dari angka massa mengambang pada pilihan terhadap capres (tanpa pasangan) yang mencapai 24,9 persen. Angka massa mengambang pada pilihan capres itu pun melonjak signifikan dari 15,4 persen pada Agustus 2023.

“Kalangan yang termasuk ke dalam kelompok undecided voters ini adalah mereka yang belum punya ikatan ideologis ataupun kedekatan emosional terhadap sosok atau pasangan tertentu belum tahu siapa yang akan dipilih dan masih sangat rentan berubah pilihan,” tulis Bambang. [geh.wwn]

Tags: