Transaksi On Line pasar Tradisional Telah Berjalan

Pemprov Jatim,Bhirawa
Sejumlah daerah telah mengupayakan transaksi on line dalam operasional jual beli di pasar-pasar tradisionalnya. Sistem transaksi on line yang dikembangkan pemerintah daerah ini dimaksudkan untuk melaksanakan protokol physical distance menahan laju penyebaran pendemi covid-19.
Kadisperindag Jatim, Drajat Irawan , Rabu (15/4) menyebut sejumlah daerah telah mengoperasionalkan sistem perdagangan on line di pasar tradisional untuk mengurangi pusat berkumpulnya masyarakat selama pendemi Covid-19.
Menurut Drajat , Beberapa Disperindag kabupaten /kota telah mengopersionalkan sistem transaski on line tanpa secara fisik masyarakat harus datang ke pasar. Ada tiga sistem pasar on line yang saat ini tengah dikembangkan di daerah yaitu mensosialisasikan nomor-nomor telepon pedagang hingga masyarakat bisa betransaksi lewat melalui telepon atau WA.
Sistem ke dua adalah menyediakan hot line atau admin pasar di mana masyarakat betransaski lewat hot line dengan admin pasar, di mana untuk penyediaan dan pengantaran barang disediakan pihak pasar.
“Metode semacam ini dilakukan oleh pasar yang mempunyai sistem administrasi pengelolaan barang yang sudah cukup baik dan mempunyai kemampuan untuk pengantaran baik menggunakan personelnya sendiri ataupun ojek pangkalan di sekitar pasar,” terangnya.
Sedangkan metode ke tiga bekerja sama dengan Gojek dengan menggunakan aplikasi Go Shop atau Go Send bila antara pedagang dan konsumen sudah saling kenal.
Saat ini , lanjut drajat tercatat ada empat pasar di empat daerah yang sudah efektif menggunakan sistem on line dalam transaksi jual beli dengan masyarakat. Keempatnya adalah Pasar Legi kota Blitar, Pasar Anom Sumenep, Pasar Kota Probolinggo dan pasar Oro Oro Dowo kota Malang.
Di Pasar Legi kota Blitar, lanjut Drajat, dikenalkan sebagai Pasar Dering di mana Disperindag setempat mengumpulkan nomor telepon para pedagang berdasarkan jenis dagangan dan kemudian disosialisasikan dengan menyebarkan pamflet .
“Masyarakat tinggal bertransaski melalui telepon dan barang diantar. Sementara ini memang pengantaran difasilitasi oleh Disperindag setempat dengan hanya biaya antar Rp 5000 ke seluruh wlayah kota Blitar,” terangnya.
Sementara di Pasar Anom Sumenep, juga dilakukan metode seperti halnya pasar Dering di Blitar. Untuk Metode pasar on line ke dua, lanjut Drajat , dilakukan di Pasar kota Probolinggo di mana pihak pasar menyediakan pasokan dan pengantaran ke konsumen.
Sedangkan yang bekerja sama dengan Gojek, salah satunya dilakukan Pasar Oro Oro Dowo kota Malang . [gat]

Tags: