Tretan Community Center Kota Surabaya Minta Pemkot Surabaya Tertibkan Pedagang Liar di Pasar Keputran

Ketua Umum Tretan Community Center (TCC), Nasirudin

Surabaya, Bhirawa
Tretan Community Center (TCC) kota Surabaya meminta Satpol PP Surabaya menertibkan pedagang sayur liar di sekitar pasar Keputran dan jalan Pandegiling, karena dinilai mengganggu lalu lintas sekitar.

“Perdagangan itu terjadi di ruas jalan Pandegiling dan jalan sekitar pasar Keputran, dan itu tidak dibenarkan. Kami meminta agar Satpol PP Surabaya bertindak tegas untuk melakukan penertiban,” kata Ketua Umum Tretan Community Center (TCC), Nasirudin kepada wartawan Jumat (12/1/2024) .

Menurut Nasirudin Pemerintah kota Surabaya mempunyai program menata pasar di Kota Surabaya dimana salah satunya adalah menertibkan pasar-pasar liar yang berada di jalan Pandegiling.

‘’Saya sepakat, sepakat sekali dengan menertibkan pasar liar di Pandegiling, karena badan jalan di jalan tersebut sangat mengganggu sekali pengguna jalan. Demikian pula dengan keberadaan pedagang liar yang berada di dekat pasar Keputran perlu ditertibkan dan dirapikan,’’ katanya.

Nasirudin mengharapkan dengan ditertibkan dan dirapikannya kembali para pedagang bisa bagus dan rapi sehingga pasar Keputran bisa hidup lagi.

‘’Saya berpikiran Pemkot Surabaya sangat bagus dalam menata pasar tradisional, akan tetapi dalam satu bulan ini Satpol PP sebagai pelaksana penertiban tidak tuntas, sehingga mengakibatkan persoalan pedagang menjadi tidak bagus bahkan merusak pemandangan kota Surabaya,’’ tegasnya kepada Bhirawa.

Nasirudin juga menyatakan ada beberapa dampak tidak tegasnya Pemkot Surabaya dalam melakukan penindakan dan penertiban para pedagang di sekitaran pasar Keputran.

Pertama Pemkot Surabaya kurang memfasilitasi para pedagang pasar Keputran sehingga mereka menjadi pedagang liar berjualan disekitaran pasar Keputran dengan menggunakan mobil pickup atau keandaraan roda tiga.

‘’Bahkan para pedagang terkesan petak umpat dengan petugas Satpol PP. Disini saya melihat Pemkot kurang memfasilitasi dalam melakukan penertiban,’’ tambahnya.

Kemudian persoalan baru yang muncul di sekitaran Pasar Keputran menurut Nasirudin adalah muncullah pasar-pasar kecil dengan petak-petak yang bisa dikatakan pasar liar.

‘’Sekarang banyak pasar-pasar liar yang muncul terutama dipinggir-pingir sungai. Saya melihat dipinggir sungai jalan Bagong besi-besi kalau malam bermunculan,’’ ujarnya.

Dalam hal ini menurut Nasirudin Pemkot Surabaya harus berani dan konsisten dalam melakukan penindakan dan penertiban karena banyak yang merasa terganggu dan mengeluhkan keberadaan pedagang sayur liar tersebut yang berjualan di badan jalan bahkan sampai depan rumah warga hingga larut malam.

Selain itu dalam pengamatan Ketua Tretan Community Center ini, banyaknya para pedagang pasar Keputan yang turun ke jalan disebabkan banyak pedagang liar yang berjualan di jalan sekitar pasar Keputran.

‘’Pedagang yang berjualan di pasar Keputran ini kalah dengan pedagang liar di jalan sekitaran pasar Keputran. Ini kelemahan PD Pasar dalam mengelola pasar Keputran. Kalau mampu mengelola tentu pasar Keputran yang diatas tidak sepi,’’ tegasnya lagi. [dre]

Tags: