Tunggu Izin Pembukaan FK, Untag Resmikan Laboratorium

YPTA Surabaya dan Untag Surabaya resmikan ruang dekanat dan laboratorium untuk mematangkan pendirian FK Untag Surabaya.

Surabaya, Bhirawa
Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya terus mematangkan persiapan dalam mendirikan fakultas Kedokteran. Kali ini, kesiapan tersebut terlihat dengan diresmikannya ruangan dekan dan laboratorium yang bertempat di gedung Prof. Dr. H. Roeslan Abdulgani lantai sepuluh, Jumat (26/5) oleh Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya.

Diresmikannya ruangan tersebut, dikatakan Rektor Untag Surabaya, Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, M.M., CMA., CPA, kesiapan Untag Surabaya dalam mendirikan FK mencapai 60 persen.

“Untuk persyaratan pendirian FK ini Perguruan Tinggi diminta untuk menyiapkan 11 laboratorium. Selain itu, kami juga siapkan ruang dekanat dan ruang kelas,” ujarnya.

Ia melanjutkan, ikhtiar dan doa yang terus dilakukan ini juga sejalan dengan salah satu Tri Dharma Perguruan tinggi yakni pengabdian. Mengingat, kebutuhan tenaga kesehatan di Indonesia khususnya Indonesia bagian Timur dan Tengah yang masih tinggi membuat Untag Surabaya tergerak untuk mengabdikan dirinya bagi bangsa dan negara.

“Kita sudah terlanjur siap untuk mengabdikan diri, dengan kerjasama yang kita bangun salah satunya dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mudah-mudahan lima sampai sepuluh tahun kedepan Untag Surabaya bisa mengisi kekurangan tenaga kesehatan di Indonesia,” lanjut Guru Besar Ilmu Ekonomi ini.

Prof. Nug sapaan akrabnya, juga berharap agar izin pembukaan FK dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, Dan Teknologi (Dirjen Dikti) bisa segera turun di 2023 ini.

Jika ijin sudah diturunkan, tambah dia, maka dalam angkatan pertama pembukaan FK, Untag akan menyediakan 50 kursi mahasiswa baru (maba) pada Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) di semester gasal, Juli mendatang. Untuk sumber daya manusia (SDM), lanjut Nug, proporsinya pun masih ideal. Yakni 26 dosen yang terdiri dari spesialis dan umum sudah dimiliki FK Untag Surabaya.

“Kita gandeng dokter yang belum pernah dosen dan mempunyai praktek sendiri. Tapi beberapa juga, sekitar 6 orang dari dokter senior Unair kita minta tolong perbantukan (mengajar) disini,” tandasnya.

Sementara untuk rumah sakit jejaring, Nug menyebut beberapa diantaranya ada RS Haji, RS Jiwa Menur yang merupakan satelit FK Untag Surabaya. Sedangkan FK Pembinaan dilakukan oleh RSUD Jember.

“Kita harapkan punya ya (RS Pendidikan), itu sudah masuk rencana kita. Tapi kita fokus dulu pada pembangunan FK. Karena kan masih bertahap. Kita rencanakan 5 tahun kedepan kita harus memiliki RS pendidikan,” terangnya.

Hal senada turut disampaikan Ketua YPTA Surabaya, J. Subekti, S.H., M.M. Pria yang akrab disapa Pak Bekti ini berharap dengan pendirian FK di Untag Surabaya, Indonesia akan menjadi negara yang bisa terus melayani masyarakatnya dengan optimal.

“Terutama pelayanan didalam kebutuhan pemeliharaan kesehatan. Untuk menunjang hal itu, kami akan terus berkontribusi untuk menciptakan dokter-dokter yang sesuai dengan ciri khas kampus ini yakni berjiwa Nasionalisme dan Patriotik, karena itu yang dibutuhkan masyarakat,” tandasnya.

Subekti juga menyebut pendirian FK Untag Surabaya akan berbeda dengan FK kampus lainnya. Penciri khasnya yakni penanaman jiwa patriotik pada mahasiswa FK. Artinya, lulusan FK Untag Surabaya nantinya akan ditugaskan di Indonesia Timur dan terluar.

Sebab, jika melihat rasio dokter saat ini, yakni masih 1:2.000 masyarakat Indonesia. Hal ini tentu menurutnya jauh dari kata ideal.

“Karena itu kita berharap dengan adanya FK kita bisa mengejar rasio dokter 1:1.000 masyarakat Indonesia. Bagaimana kekurangan dokter di Indonesia Timur dan terluar bisa terpenuhi dari lulusan FK Untag Surabaya,” sebutnya. [ina.why]

Tags: