UDD PMI Siap Jadi Sentral Tempat Konsolidasi Darah

PMI Kota Surabaya saat melakukan penandatangan MoU donor darah dengan beberapa pihak seperti PT Matahari Sakti, sekolah dan paguyuban, Senin (17/9). [achmad tauriq/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Tak ingin ketinggalan dengan negara-negara maju seperti Jepang maupun negara lainnya untuk mengutamakan kualitas darah, Unit Donor Darah (UDD) siap menjadi sentral tempat konsolidasi darah di seluruh Palang Merah Indonesia.
Direktur UDD PMI Kota Surabaya Dr Hj Budi Arifah mengungkapkan UDD Surabaya siap apabila nantinya ditunjuk menjadi sentral tempat konsolidasi darah yang diprogramkan oleh PMI Pusat.
“Menyeragamkan kualitas darah memang sangat diperlukan karena di negara-negara maju sudah seperti itu. Jadi diharapkan konsolidasi darah dari Ujung sampai Merauke dipusatkan di satu tempat sehingga kualitas darah yang diterima untuk didonorkan ke pasien semuanya sama,” terangnya usai kegiatan Peringatan HUT PMI ke-73 di gedung serbaguna UDD PMI Kota Surabaya, Senin (17/9).
Dr Hj Budi Arifah menambahkan konsolidasi itu memang sangat diperlukan sebab masih banyak UDD di daerah-daerah yang belum memiliki peralatan memadai untuk mengolah darah. “Kalau nantinya tanpa konsolidasi pastinya akan susah, karena UDD yang kecil belum tentu melakukan pemeriksaan darah secara keseluruhan tidak seperti di UDD Surabaya. Kalaupun bisa itu membutuhkan biaya yang tinggi,” jelasnya.
Wakil Ketua PMI Kota Surabaya Ir H Tri Siswanto MM mengatakan bahwa konsolidasi darah sebenarnya sudah dilakukan, namun belum secara serentak. “Sudah kami lakukan di beberapa daerah untuk konsolidasi darah tersebut,” ujarnya.
Namun untuk saat ini yang perlu ditekankan kepada masyarakat adalah meningkatkan kepedulian terhadap kemanusian, baik itu kebutuhan tentang darah maupun musibah. “Strategi yang kami gunakan, bahwa PMI bisa besar dan maju tentunya dengan menjalin kebersamaan di seluruh elemen masyarakat,” katanya.
Apalagi saat ini UDD PMI Kota Surabaya sudah memproduksi tiap tahunnya 150 ribu kantong darah dan tidak menuntut kemungkinan bisa mencapai 200 ribu kantong. [riq]

Tags: