UIN SATU Tulungagung Tolak Mahasiswa Belum Vaksinasi Ikut PTMT

Satpam UIN SATU Tulungagung memeriksa kelengkapan sertifikat vaksin dan persetujuan orang tua yang harus dibawa mahasiswa saat mengikuti PTMT, Senin (4/10).


Tulungagung, Bhirawa.
Sejumlah mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahamatullah (SATU) Tulungagung tidak dapat mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) yang dimulai Senin (4/10) pagi. Mereka tertahan di gerbang masuk Kampus UIN SATU karena tidak membawa bukti sertifikat telah divaksin Covid-19 dan surat izin dari orangtua untuk mengikuti PTMT.

Satpam UIN SATU Tulungagung yang berjaga di gerbang depan kampus tidak memperbolehkan mahasiswa yang tidak membawa bukti setifikat telah divaksin dan surat izin dari orangtua untuk masuk kampus.

“Kalau tidak bisa menunjukkan dua syarat itu tidak boleh ikut PTMT. Karena itu, kami memeriksa satu per satu mahasiswa yang akan masuk kampus,” ujar Khisbunasor, salah seorang Satpam.

Ia menyebut ada sejumlah mahasiswa yang tidak bisa menunjukkan dua bukti syarat tersebut dan terpaksa ditolak untuk masuk kampus. “Tetapi itu tidak banyak. Banyak yang bisa masuk kampus karena memang sudah diumumkan sebelumnya tentang dua syarat tersebut,” sambungnya.

Mudhir Ma’had UIN SATU Tulungagung, Teguh, membenarkan jika mahasiswa harus memenuhi dua syarat dalam mengikuti PTMT. Yakni, menunjukkan bukti telah divaksin Covid-19 dan surat izin dari orang tua.

Ia selanjutnya menyatakan pada permulaan dimulainya PTMT di UIN SATU Tulungagung diikuti sekitar 1.500 mahasiswa semester satu. Mereka mengikuti pembelajaran madrasah diniyah, yaitu baca tulis, tilawah dan tahfidz Al-Qur’an dengan kapasitas di kelas hanya 50 persen.

“PTMT saat ini digelar mulai pukul 07.00 WIB sampai 08.30 WIB. Mahasiswa yang masuk dibagi dua gelombang. Yang bernomor urut absen 1-21 hari Senin dan Selasa, serta nomor urut berikutnya masuk hari Rabu dan Kamis,” paparnya.

Teguh memastikan PTMT hanya bermaterikan pembelajaran madrasah diniyah. Sedang untuk mata kuliah lainnya masih menggunakan pembelajaran secara daring.

PTMT di UIN SATU Tulungagung sudah dimulai, Senin (4/10) dengan pembelajaran madrasah diniyah.

Rektor UIN SATU Tulungagung, Prof Maftukin, mengatakan hal yang sama. Menurut dia, dimulainya PTMT pada Senin (4/10), dilakukan secara bersamaan di seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).

“Setelah dilakukan PTMT ini kami akan evaluasi secara berkala. Seminggu sekali kami akan evaluasi untuk pembelajaran berikutnya,” katanya.

Sementara itu, Habib, salah seorang mahasiswa UIN SATU Tulungagung yang tidak bisa mengikuti PTMT di hari pertama mengaku kecewa karena belum sempat meminta surat persetujuan dari orangtuanya untuk mengikuti PTMT. “Kalau sertifikat vaksinasi ada. Yang belum ada itu surat izin dari orang tua dan ini yang membuat saya tidak bisa mengikuti PTMT,” ujarnya.

Mahasiswa asal Jombang ini selanjutnya berencana akan segera pulang lagi ke Jombang untuk meminta persetujuan orangtuanya dalam mengikuti PTMT. “Saya benar tidak tahu kalau juga harus pakai surat izin dari orangtua. Apalagi pakai meterai juga,” sambungnya lantas tersenyum dan menggaruk-garuk kepalanya sendiri. (wed)

Tags: