Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-76 SD Mudipat Berlangsung Khidmat

Ustadz M Syaikhul Islam bertindak sebagai Inspektur Upacara dalam Upacara Bendera Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 76, Selasa (17/8) kemarin. [trie diana]

Ustadz Icool Ajak Guru dan Siswa Teladani Perjuangan Pahlawan
Surabaya, Bhirawa
SD Muhammadiyah 4 (Mudipat) Pucang, Surabaya menggelar Upacara Bendera Memperingati HUT 76 Republik Indonesia secara virtual, Selasa (17/8) kemarin. Peringatan HUT RI ke 76 ini mengusung tema ‘Merdeka dan Berdaulat Jiwa Raga Indonesia’ dengan diikuti 40 perwakilan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), serta diikuti 762 para siswa peserta virtual.
Kepala SD Mudipat, Ustadz M Syaikhul Islam MHI, selaku Inspektur Ucapara dalam sambutannya menyampaikan, anak bangsa yang hari ini menikmati indahnya nikmat kemerdekaan wajib bersyukur dalam makna yang aktif. Yakni menerima anugerah terindah dengan segenap keikhlasan dan ketulusan agar bisa mengisi kemerdekaan.
“Selain menerima anugerah terindah berupa kemerdekaan setelah ratusan tahun dijajah negara asing. Maka kepada para siswa SD Mudipat dituntut bagaimana kita belajar dan bekerja mengisi Kemerdekaan ini dengan penuh kebermaknaan,” ujarnya.
Ditambahkan Ustadz Icool-sapaan akrab Kepala SD Mudipat, dalam memperingati HUT ke-76 Republik Indonesia tahun ini, dirinya mengajak seluruh GTK Mudipat untuk kembali mengenang kembali sejarah perjuangan para pahlawan yang telah berjuang dan banyak berjasa untuk Kemerdekaan Indonesia.
“Perjuangan memperebutkan kemerdekaan itu tidaklah mudah, ini bukan hadiah dan tidak juga semudah membalikkan tangan. Perjuangan mencapai kemerdekaan para pahlawan kita disertai dengan penuh pengorbanan, tenaga, pikiran, harta bahkan nyawa,” tegasnya.
Bahkan, ribuan dan ratusan ribu, serta jutaan nyawa telah dikorbankan demi tegaknya kedaulatan Bangsa dan Negara Indonesia tercinta. Diantara nama para pahlawan yang telah berjuang merupakan tokoh terbaik Muhammadiyah. Tokoh itu disumbangkan persyarikatan Muhammadiyah dalam rangka ikut menegakkan perjuangan menuju kedaulatan Bangsa Indonesia.
“Baik mereka pahlawan yang bergerak sebagai tokoh perintis, sebagai pahlawan pejuang, maupun para tokoh yang luar biasa mengisi kemerdekaan itu sendiri. Ada diantaranya Tokoh Muhammadiyah yakni Panglima Besar Jenderal Sudirman. Jendral Sudirman dilahirkan dari sebuah proses kaderisasi Hizbul Wathan. Beliau sosok yang begitu tangguh dan rela berkorban dengan jiwa. Patriotismenya sangat tinggi,” jelas Ustadz Icool.
Selain itu, disebut juga Kyai Haji Ahmad Dahlan pendiri Persyarikatan Muhammadiyah tepatnya pada 18 November 1912, yang juga menjadi Bapak Pendidikan Islam Modern di Indonesia. Juga sang istri Nyai Siti Walidah yang merupakan Pendiri Aisyiyah.
“Kedua tokoh pasangan suami istri ini namanya juga agung di mana – mana. Dijadikan nama universitas, dijadikan nama masjid, Dijadikan nama jalan, nama sekolah dan seterusnya. Ini adalah satu – satunya pasangan yang ada di Indonesia sepanjang sejarah nusantara,” ungkap pria asli Bojonegoro itu.
Selain itu, pahlawan nasional kemerdekaan Indonesia dari Muhamamdiyah adalah Bapak Insinyur Soekarno, dan istri beliau Ibu Fatmawati yang merupakan penjahit bendera pusaka pertama dikibarkan untuk menyongsong Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945.
“Maka saya berpesan, kita sebagai guru dan tenaga kependidikan Muhamamdiyah, sebagai pelajar Muhammadiyah, sebagai kader – kader Muhammadiyah senantiasa kiranya selalu meneladani perjuangan para tokoh kita. Tokoh bangsa yang telah mengorbankan waktu tenaga dan pikiran bahkan mereka juga mendedikasikan seluruh hidupnya, nyawanya demi kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan negara kita tercinta,” tandasnya.
Usai Upacara yang digelar Hibrid yakni ada siswa yang bertugas menjadi petugas upacara dan sebagai besar mengikuti melalui zoom metting. Ustadz Icool mengajak para guru meninjau Plaza Ahmad Dahlan yakni gedung baru yang pembangunannya mencapai 99%, kemudian dilanjut makan tumpeng bersama sebagai tanda syukur kepada Allah SWT atas karunia kemerdekaan. [fen]

Tags: