Wabup Madiun Tinjau Pembangunan Insfrastruktur di Bidang Olahraga

Wabup Madiun, H. Hari Wuryanto berserta OPD terkait meninjau pembangunan Sumur Jaringan Irigasi Air Tanah di Desa Klitik, Desa Jatirejo, Desa Dimong, Desa Nglambangan, Sabtu (24/6) sudah berhasil mengeluarkan air seperti foto diatas. [sudarno/bhrawa]

Pemkab Madiun, Bhirawa
Wakil Bupati Madiun H. Hari Wuryanto meninjau sejumlah pembanguan infrastruktur oleh Pemkab Madiun. Dalam kunjungannya tersebut Wabup turut di dampingi oleh Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan, Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan, dan sejumlah kepala OPD, Sabtu (24/6).

“Kami berharap semoga benar-benar bermanfaat bagi masyarakat sesuai visi Kabupaten Madiun yang aman, mandiri, sejahtera, dan berakhlak,” ujar Wabup Hari Wuryanto dalam wawancara dengan awak media.

Adapun peninjauan kali ini adalah pengerjaan pengerukan lahan GOR Pangeran Timoer, Pembangunan Sumur Jaringan Irigasi Air Tanah di Desa Klitik, Pembangunan Sumur Jaringan Irigasi Air Tanah di Desa Jatirejo, Pembangunan Sumur Jaringan Irigasi Air Tanah di Desa Dimong, Pembangunan Sumur Jaringan Irigasi Air Tanah di Desa Nglambangan, dan Pembangunan Rumah Singgah (Shelter) di Dinas Sosial.

Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Madiun menyasar berbagai segmen, seperti pengerukan lahan GOR Pangeran Timoer yang nantinya akan menjadi salah satu lokasi sport center. “Salah satunya kita membangun infrastruktur di bidang olahraga, harapannya masyarakat kita sehat semua,” jelas Wabup.

Tak hanya terkait olahraga, di bidang pertanian pemberian fasilitas Jaringan Irigasi Air Tanah yang diharapkan memberikan keringanan bagi para petani dalam menanam padi dan tanaman pertanian lainnya.

Sambil bersapa dengan masyarakat sekitar, Mas Hari sapaan akrab Wakil Bupati menitipkan pesan agar masyarakat merawat dan menjaga infrastruktur yang telah dibangun. Dirinya tidak ingin hanya bisa membangun kemudian tanpa perawatan akan mudah rusak dan tidak bermanfaat.

“Infrastruktur yang telah kita bangun tanpa perawatan tidak akan terjadi berkelanjutan. Jadi saya titip, saling menjaga agar kebermanfaatan ini mampu berlanjut,” jelasnya.

Kemudian, terkait rumah singgah (Shelter) yang berada di Dinas Sosial menjadi wujud perhatian Pemkab Madiun dalam mengawal warga Kabupaten Madiun yang memiliki kondisi gangguan kejiwaan.

Melalui shelter tersebut, menjadi rumah sementara sebelum dibawa ke Rumah Sakit Jiwa yang layak dan memadai. Melalui shelter tersebut, diharapkan mampu menjadi tempat pertama penanganan ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa).

Dengan identifikasi, sebut Wabup, apabila terdapat ganguan kejiwaan yang ringan bisa disembuhkan tanpa harus dibawa ke Rumah Sakit Jiwa.

“Kita ingin masyarakat kita yang memiliki gangguan kejiwaan bisa kembali sehat dan hidup bersama di tengah-tengah masyarakat,” pungkasnya. [dar.dre]

Tags: